Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri (Persero) mengakui kehadiran sistem BI Fast Payment akan membuat transaksi nasabah lebih murah. Senior Vice President Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi menyebut transfer antar bank yang tadinya Rp 6.500 menjadi Rp 2.500 per transaksi.
“Ini memang akan bertahap tergantung kesiapan dari bank masing-masing. Pada tahap awal hanya ada 22 bank yang berpartisipasi, termasuk Bank Mandiri. Inisiatif ini bagus sekali untuk masyarakat, Bank Mandiri siap untuk mengimplementasikan BI Fast,” ujar Thomas pada IFEF 2021 Class: Menyambut Era Transformasi Transaksi Perbankan Digital, Senin (25/10).
Lanjut ia, pada tahap awal ini, penerapan implementasi ini baru di mobile banking. Artinya pada Minggu kedua Desember 2021, setiap nasabah Bank Mandiri yang akan melakukan transfer antar bank lewat Livin’ by Mandiri hanya dikenakan tarif Rp 2.500 per transaksi. “Sedangkan untuk transaksi di ATM, harus menunggu dulu dari BI-nya, papar Thomas.
Pada tahap awal ini implementasi BI-FAST fokus pada layanan transfer kredit individual. Selanjutnya, layanan BI-FAST akan diperluas secara bertahap mencakup layanan bulk credit, direct debit, dan request for payment.
Baca Juga: Nilai transaksi BNI Mobile Banking capai Rp 447 triliun di September 2021
“Kita sudah merencanakan semuanya, dari sistem, teknologi, hingga SOP, dan pengaduan nasabah. Sehingga diharapkan pada saat BI Fast beroperasi dapat langsung memberikan layanan yang terbaik dan maksimal bagi nasabah,” tuturnya.
Ia bilang dengan adanya BI Fast ini akan melengkapi berbagai layanan transfer yang saat ini tersedia di Bank Mandiri. Ia berharap nasabah memiliki pilihan untuk bertransaksi di e-channel Bank Mandiri.
“Kelebihan BI Fast, nasabah dapat melakukan transaksi transfer di e-channel Bank Mandiri secara real time, 24/7 dengan biaya yang hemat,” jelasnya.
Merujuk laporan keuangan Bank Mandiri pada Agustus 2021, himpunan pendapatan berbasis komisi senilai Rp 8,19 triliun. Nilai itu tumbuh 11,43% year on year (yoy) dibandingkan Agustus 2020 senilai Rp 7,35 triliun.
Selanjutnya: Penyaluran KPR perbankan tumbuh mekar hingga September 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News