Reporter: Umi Kulsum | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BFI Finance Indonesia Tbk kembali merilis obligasi senilai Rp 2,16 triliun. Surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan pembiayaan ini terbagi ke dalam tiga seri.
Merujuk laman Kustodian Setral Efek Indonesia (KSEI), obligasi seri A dengan jumlah pokok sebesar Rp 946 miliar yang menawarkan kupon tetap 6,40% per tahun. Obligasi bertenor 370 hari ini akan jatuh tempo pada 16 Maret 2019.
Seri B, jumlah pokok sebesar Rp 253 miliar tersebut menawarkan bunga tetap sebesar 7,25% per tahun. Seri ini memiliki tenor dua tahun yang akan kadaluwarsa pada 6 Maret 2020.
Seri C menawarkan jumlah pokok sebesar Rp 966 miliar dengan kupon tetap sebesar 7,60% per tahun. Efek tersebut mempunyai jangka waktu tiga tahun yang akan jatuh tempo pada 6 Maret 2021.
Asal tahu saja, obligasi ini merupakan plafon penawaran umum berkelanjutan (PUB) III yang nilainya mencapai Rp 5 triliun. Dari jumlah itu, perusahaan telah menggunakan sebagian yakni sebesar Rp 2,83 triliun sehingga tahun ini perusahaan menggunakan kapasitas Rp 2,16 triliun sebagai PUB III Tahap IV Tahun 2018 yang sedang memasuki tahap penawaran.
Adapun tanggal efektif PUB III ini pada 17 Oktober 2016 sedangkan masa penawaran umum jatuh pada 26 Februari 2018 hingga 1 Maret 2018. Obligasi ini akan didistribusikan secara elektronik pada 6 Maret 2018 dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) satu hari setelahnya yakni 7 Maret 2018.
BFI Finance akan membayar kupon setiap tiga bulan dengan pembayaran pertama jatuh pada 6 Juni 2018. Perseroan ini telah menujuk PT Danareksa Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Mandiri Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi.
Direktur IT dan Keuangan BFI Finance Sudjono mengatakan, penerbitan obligasi tersebut salah satunya guna menopang penyaluran pembiayaan perusahaan di tahun ini. Adapun emiten berkode saham BFIN tersebut membidik pertumbuhan pembiayaan sebesar 20% dari realisasi tahun lalu yakni Rp 14,3 triliun.
"Tahun ini kami optimis kondisi makro ekonomi membaik sehingga menopang bisnis juga," kata Sudjono kepada Kontan.co.id, beberapa waktu lalu.
Kendati tahun ini sudah masuk tahun politik pemilihan kepala daerah (Pilkada), ia mengaku tidak was-was momen itu akan mengganggu iklim bisnis perusahaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News