Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Sandy Baskoro
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) belum mengatur remunerasi gaji dan bonus para bankir di Indonesia, meskipun Dewan Stabilitas Keuangan atau Financial Stability Board (FSB) telah meminta seluruh anggotanya mengatur hal tersebut.
Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution, mengatakan gaji dan bonus bankir di tanah air terbilang masih rendah jika dibandingkan dengan negara-negara maju.
"Jangan pernah menganggap itu sudah harus dilaksanakan, walaupun di negara-negara maju persoalan gaji dan bonus itu menonjol. Karena di sana memang sudah besar, kita belum sebanding," kata Darmin, Rabu (6/7).
Rencana pengaturan remunerasi sebelumnya dibahas tuntas dalam forum pengkajian keuangan di FSB. Seluruh anggota FSB diminta mengatur kompensasi di sektor perbankan, agar tidak menimbulkan moral hazard dan risiko yang berlebihan di kemudian hari.
FSB merupakan forum pengkajian keuangan dalam kelompok negara-negara G-20 untuk menyusun prinsip kompensasi. Hal ini dilakukan setelah remunerasi eksekutif lembaga keuangan dunia dipandang sebagai penyebab utama timbulnya risiko berlibahan pada krisis global 2008.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News