Reporter: Nina Dwiantika, Harris Hadinata | Editor: Dessy Rosalina
JAKARTA. Jika tengah berutang ke perbankan, bersiaplah merogoh kocek lebih banyak. Proyeksi Bank Indonesia (BI), suku bunga kredit bakal beringsut naik pada kuartal II-2014. Berdasarkan hasil survei perbankan BI, biaya dana atawa cost of fund diperkirakan mendaki 70 basis poin (bps).
Seirama, cost of loanable funds atau biaya yang harus dirogoh bank atas dana simpanan dan surat utang, juga diperkirakan naik 18 bps. Dus, kenaikan dua sumber dana ini memicu kenaikan seluruh segmen bunga kredit (lihat tabel) pada periode bulan April-Juni tahun ini. Ramalan BI, segmen kredit investasi mengalami kenaikan paling tinggi.
Rata-rata bunga kredit investasi dalam mata uang rupiah, diperkirakan bergerak naik sebesar 110 bps ke level 14,82% dari sebelumnya 14,74% di kuartal I 2014. Sementara, bunga kredit dalam mata uang dollar Amerika Serikat (AS) terbilang flat. Di segmen ini, kredit investasi juga naik tertinggi sebesar 6 bps.
Selanjutnya, di segmen kredit konsumsi, kredit tanpa agunan (KTA), mendaki 14 bps menjadi rata-rata 21,82% di kuartal II 2014. Sedangkan bunga kartu kredit tidak berubah atau stagnan di level 29,35%.
Meski begitu, proyeksi BI dimentahkan oleh bankir. Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA), menuturkan BCA belum berencana mengerek suku bunga kredit karena biaya dana belum naik. "Kami memperkirakan peningkatan bunga kredit baru terjadi di kuartal III atau kuartal IV," kata Jahja, Selasa (15/4).
Seirama, baik Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) dan Bank Permata juga belum berencana menaikkan bunga kredit, karena likuiditas cukup.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News