kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BI Catat Kredit Tumbuh 11,35% Sepanjang 2022, Diproyeksi Tumbuh hingga 12% di 2023


Kamis, 19 Januari 2023 / 14:45 WIB
BI Catat Kredit Tumbuh 11,35% Sepanjang 2022, Diproyeksi Tumbuh hingga 12% di 2023
ILUSTRASI. Bank Indonesia (BI) mencatatkan kredit perbankan tumbuh 11,35% secara tahunan hingga Desember 2022.. KONTAN/Baihaki/


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fungsi intermediasi perbankan berhasil meningkat di sepanjang 2022. Bank Indonesia (BI) mencatatkan kredit perbankan tumbuh 11,35% secara tahunan hingga Desember 2022.  

Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan pertumbuhan kredit itu lebih tinggi dibandingkan tahun 2021 yang hanya naik 5,24%. Ia menjelaskan peningkatan kredit pada tahun lalu terjadi merata di seluruh sektor ekonomi dan jenis kredit. 

“Terutama kredit investasi dan modal kerja. Pemulihan intermediasi juga terjadi di bank syariah, dengan pembiayaan bahkan tumbuh lebih tinggi 20,1% secara tahunan di Desember 2022. Lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang naik 6,6%,” ujar Perry  Konferensi Pers Rapat Dewan Gubernur BI, Kamis (19/1). 

Baca Juga: Perbankan dan Konsumer Jadi Sektor Pilihan Manajer Investasi

Perry menambahkan, pertumbuhan kredit juga terus berlanjut di sektor usaha kredit mikro, kecil, dan menengah. Ia menyatakan kredit usaha rakyat (KUR) yang tumbuh 29,6%. 

Perbaikan intermediasi bank itu didukung isi penawaran kredit sejalan likuiditas memadai, suku bunga kredit masih rendah, dan risk appetite yang semakin meningkat,” papar Perry. 

Sedangkan dari sisi permintaan kredit, ia mengatakan masih tinggi seiring peningkatan permintaan dari segmen rumah tangga dan korporasi yang terus membaik. 

Ia memastikan BI akan lanjutkan kebijakan yang akomodatif terutama ke sektor-sektor yang belum pulih, UMKM, KUR, dan pembiayaan hijau dalam rangka pemulihan ekonomi nasional. 

“Dengan perkembangan itu, seiring dengan sinergi yang erat antara otoritas sektor keuangan dan dunia usaha. Maka kredit di 2023 akan berada di kisaran 10%-12% secara tahunan,” pungkas Perry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×