Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can
PONTIANAK. Bank Indonesia bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menandatangani nota kesepahaman soal pengendalian inflasi. Penandatangan tersebut dilangsungkan di Kantor Bank Indonesia, Pontianak berbarengan pelantikan pimpinan baru BI setempat, Rabu (26/1).
Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution menjelaskan, inflasi menjadi tantangan terberat karena faktor iklim ekstrim. "Apa yang terjadi di daerah berpengaruh skala nasional," katanya.
Darmin menjelaskan, nota kesepakatan ini untuk mengisi kekosongan peran pemerintah dalam mengendalikan inflasi di daerah setelah adanya otonomi daerah. Sebab, Darmin bilang, pemerintah pusat tidak mempunyai peranan yang lebih jauh setelah adanya otonomi daerah. "Bank Indonesia sebagai fasilitator membuka ruang dialog kalangan perbankan dengan pengusaha," jelasnya.
Wakil Gubernur Kalimantan Barat Kristiandi Sanjaya menyambut baik kesepakatan ini. Menurutnya, peran bank sangat penting untuk pembangunan. "Kita sama sama mengendalikan inflasi," katanya.
Tahun lalu, tingkat inflasi di Pontianak sebesar 8,52%. Angka ini lebih tinggi dibandingkan laju inflasi 2009 yang sebesar 4,91%. Angka ini juga lebih tinggi dibandingkan dengan laju inflasi nasional yang sebesar 6,96%. Ini dipengaruhi faktor pergerakan harga komoditi yang termasuk gejolak harga pangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News