Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mengaku sedang mengebut interkoneksi ATM gerbang pembayaran nasional (GPN) untuk melanjutkan interkoneksi debit GPN yang sudah dilakukan.
Pungky Purnomo Wibowo, Direktur Eksekutif Departemen Elektronifikasi dan Gerbang Pembayaran Nasional Bank Indonesia mengakui saat ini belum ada interkoneksi untuk switching ATM dalam GPN.
“Jadi memang untuk ATM belum ada interoperable satu sama lain,” kata Pungky ketika ditemui, Kamis (27/9).
Sebenarnya, saat ini sudah ada interkoneksi antar ATM, namun untuk interkoneksi switching belum optimal.
Hal ini karena ada satu switching yang belum terinterkoneksi yaitu PT Jalin Pembayaran Nusantara (JPN).
Sumber kontan.co.id berbisik, bahwa saat ini Jalin masih menyiapkan spesifikasi teknis untuk interkoneksi ini.
Harapannya pada 8 Oktober 2018 Jalin sudah siap untuk melakukan interkoneksi. Punky bilang, regulator ingin agar interkoneksi switching ATM ini bisa cepat selesai pada tahun ini.
“Dalam roadmap, interkoneksi switching ATM ini akan masuk kategori sangat prioritas,” tambah Punky.
Dengan adanya interkoneksi switching ATM ini diharapkan biaya ATM bisa turun.
BI menurut Punky juga akan mengeluarkan standarisasi biaya untuk ATM dalam waktu dekat.
Bayu Hanantasena Direktur Utama Artajasa menjelaskan memang dari empat switching yang ada di Indonesia, tinggal satu yang belum terkoneksi switching ATM-nya yaitu Jalin.
Padahal berdasarkan peraturan BI, dalam GPN, satu bank minimal harus terkoneksi dengan dua switching. “Kenapa interkoneksi switching belum terjadi karena pada awal tahun ini bank masih sibuk dengan interkoneksi debit GPN,” kata Bayu ketika ditemui, Kamis (27/9).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News