CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.322.000   -29.000   -1,23%
  • USD/IDR 16.765   18,00   0,11%
  • IDX 8.362   -54,96   -0,65%
  • KOMPAS100 1.159   -6,94   -0,60%
  • LQ45 844   -6,42   -0,76%
  • ISSI 292   -2,09   -0,71%
  • IDX30 440   -4,44   -1,00%
  • IDXHIDIV20 511   -3,54   -0,69%
  • IDX80 130   -1,04   -0,79%
  • IDXV30 135   -1,25   -0,92%
  • IDXQ30 141   -0,73   -0,52%

BI kembali menahan suku bunga di 6,75%


Selasa, 09 Agustus 2011 / 13:50 WIB
BI kembali menahan suku bunga di 6,75%
ILUSTRASI. Promo Giant periode 28 Oktober – 2 November 2020 menawarkan diskon produk kebutuhan harian mulai dari 10% - 50%. Gerai supermarket Giant. KONTAN/Muradi/2019/01/24


Reporter: Nina Dwiantika, Astri Kharina Bangun |

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) kembali menahan suku bunga acuan di 6,75%. Ini adalah kali ke enam bank sentral mempertahankan suku bunga. Tingkat BI rate tersebut dinilai masih memadai dalam menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan serta tetap mendukung ekspansi ekonomi yang terus meningkat.

“BI yakin dampak gejolak pasar keuangan global seiring penurunan peringkat utang AS terhadap pasar keuangan domestik bersifat terbatas dan dapat diatasi dengan senantiasa memantau perkembangan pasar dan koordinasi dengan Pemerintah,” ujar Kabiro Humas BI, Difi A Johansyah.

BI juga kembali menetapkan target inflasi di 5%±1% pada tahun 2011 dan 4,5%±1% pada tahun 2012.

Selain itu neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan III-2011 diperkirakan masih mengalami surplus meskipun lebih rendah dari triwulan sebelumnya.

Kegiatan ekonomi domestik yang terakselerasi diperkirakan akan mendorong kenaikan impor, terutama migas, sehingga berpotensi untuk menekan transaksi berjalan.

“Namun, hal tersebut masih dapat diimbangi oleh surplus transaksi modal dan finansial seiring dengan masih derasnya aliran masuk modal asing,” tutur Difi. Sejalan dengan perkembangan NPI, cadangan devisa pada akhir Juli 2011 tercatat sebesar US$ 122,7 miliar, atau setara dengan 7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×