Reporter: Nina Dwiantika, Didik Purwanto |
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menyambut baik langkah Moody’s yang menaikkan peringkat Indonesia dari Ba2 ke Ba1 dengan outlook stable. Moody's Investor Service menaikkan rating obligasi dollar dan rupiah milik pemerintah Indonesia menjadi Ba1 dari sebelumnya Ba2.
"Keputusan Moody’s sangat rasional, terutama terkait permintaan domestik yang sutainable, langkah dan sequencing kebijakan dan reformasi structural yang tepat, penanaman modal langsung yang terus meningkat, utang luar negeri yang menurun, dan cadangan devisa kita yang mencukupi," ujar Darmin Nasution, Gubernur BI, dari pernyataan elektronik yang diterima Kontan, Senin (17/1).
Darmin melihat pengakuan ini akan semakin membuka peluang Indonesia untuk semakin dapat menarik lagi penanaman modal langsung (FDI) terutama untuk memperkuat ekspansi sector-sektor ekonomi yang menyerap banyak tenaga kerja.
BI berharap, peringkat ini dapat dapat terus meningkat menuju investment grade dalam satu tahun ke depan. Oleh karenanya BI bakal terus mengisi beberapa gap dengan negara-negara lain yang sudah lebih awal tergolong pada investment grade.
"BI akan terus memperkuat strategi kebijakan terutama terkait penyediaan infrastruktur yang dapat membantu pengendalian inflasi, pendalaman pasar keuangan, dan perbaikan struktur arus modal masuk ke arah yang lebih berjangka panjang, yang kesemuanya dapat menjadi peluang bagi kita untuk lebih cepat dapat menuju investment grade," papar Darmin.
Sebelumnya, Moody's menaikan peringkat ini dengan alasan perekonomian Indonesia mengalami pertumbuhan positif. Selain itu, posisi utang publik Indonesia juga kian membaik. Posisi utang Indonesia dan kecukupan cadangan devisa masih terus akan membaik dibanding rekan satu peer-nya di kawasan regional. Dalam pernyataannya, Moody's mengatakan, outlook rating Indonesia ke depannya masih tetap stabil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News