Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Bank Indonesia menilai kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang disalurkan oleh bank asing di Indonesia masih akan di bawah target minimal sebesar 20% pada 2018.
Sementara itu, bank-bank umum nasional sudah ada yang melampaui angka 20%. Hal itu disampaikan oleh Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah.
"Penyaluran kredit yang di bawah 20% ada yang bank asing dan lokal kecil, tapi itu menyebar. Tapi kalau bank-bank besar (nasional) umumnya sudah dekat malah ada yang lebih dari 20%," kata Halim di Gedung BI, Jakarta, Jumat (16/5).
Halim menyatakan, hingga akhir triwulan I-2014, rata-rata penyaluran kredit UMKM pada perbankan sudah mencapai rasio 19,6% atau hampir menyentuh angka 20%. Pada 2018, imbuh Halim, penyaluran kredit kepada sektor UMKM oleh masing-masing bank minimal 20%.
"Memang ada beberapa bank yang penyalurannya sudah di atas 20%, namun ada juga beberapa bank yang masih di bawah. Kami akan lihat bank per bank, seberapa realistis mereka bisa capai 20%," jelas Halim.
Lebih lanjut Halim menambahkan, masih ada batas waktu yang panjang untuk penyaluran kredit ke UMKM untuk mencapai 20%, yaitu pada tahun 2018 mendatang. Hal itu diharapkan mampu dipenuhi bank-bank untuk merealisasikan kewajiban sebesar 20% tersebut.
"Kami akan lihat bank per bank dahulu, apakah mungkin kami akan berikan masa transisi pada bank per bank atau kami melihat secara keseluruhan industri. Ini masih panjang, nanti akan didiskusikan dengan OJK (Otoritas Jasa Keuangan)," ucapnya.
Halim bilang, secara umum penyaluran kredit perbankan pada 2014 diperkirakan akan berada di kisaran 15%-17% sebagaimana arahan otoritas. Meski begitu, pihaknya terlebih dahulu akan melihat beberapa perkembangan yang terjadi terutama sampai pertengahan tahun ini.
"Kami akan melihat trennya, tetapi memang agak melambat," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News