kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BI minta pasar tidak panik dengan pelemahan rupiah


Rabu, 14 September 2011 / 15:55 WIB
BI minta pasar tidak panik dengan pelemahan rupiah
ILUSTRASI. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengunjungi makam Relawan Rakyat China di wilayah Hoechanng, Provinsi Phyongan Selatan, Korea Utara, dalam foto tanpa tanggal yang disediakan KCNA, Kamis (22/10/2020).


Reporter: Astri Kharina Bangun | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Pengawas moneter, Bank Indonesia (BI) menilai, pelemahan rupiah hanya bersifat sementara, sehingga pasar tidak perlu panik. Mengutip data perdagangan intrahari Bloomberg, rupiah melemah sampai level Rp 8.938 per dollar Amerika (AS) pada pukul 10.36.

"Pelemahan rupiah kita selama dua atau lima hari terakhir, kecuali hari ini, deperesiasinya lebih kecil dibanding dengan regional," ujar Deputi Gubernur BI Hartadi A Sarwono yang ditemui di Gedung DPR RI, Rabu (14/9).

Ia menambahkan, BI akan tetap menjaga rupiah dengan berbagai instrumen moneter. Salah satunya, intervensi langsung ke pasar surat berharga. Meski rupiah dalam tren tertekan, toh BI masih melakukan pembelian surat berharga dalam rupiah.

Menurut Hartadi, ada beberapa instrumen lain yang masih belum digunakan BI. Diantaranya, membeli Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Berharga Negara (SBN) dengan valuta asing (valas).

Namun BI menilai, pembelian instrumen investasi dengan valas guna memperkuat nilai tukar rupiah belum diperlukan. "Kalau tekanannya membesar baru kami gunakan instrumen-instrumen seperti itu," pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×