Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai salah satu upaya mendorong ekonomi syariah dan UMKM, Bank Indonesia memiliki acara tahunan berupa festival ekonomi syariah terbesar di Indonesia, yaitu Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF).
Selama 10 tahun mengadakan ISEF, Gubernur BI Perry bilang perhelatan ISEF tahun 2023 masih menghasilkan capaian yang manis, bahkan meningkat dari tahun 2022.
"ISEF pada tahun 2023 diperkirakan menghasilkan omzet hampir Rp 38 triliun, atau naik sekitar 5% dari tahun lalu," terang Perry dalam konferensi pers, Jumat (3/11).
Perry sebelumnya pernah menegaskan, perhelatan ISEF merupakan salah satu upaya bank sentral dalam mendorong ekonomi dan keuangan syariah.
Baca Juga: Bisa Mendorong Ekonomi Berkelanjutan, Pemerintah Perkuat Pengembangan Industri Halal
Plus bila menilik momen penutupan ISEF pada tahun 2023, Deputi Gubernur BI Juda Agung juga mengungkapkan, BI akan fokus mengembangkan ISEF ke depan.
Ini seiring dengan asa bank sentral untuk menjadikan Indonesia menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia.
Penyelenggaraan ISEF ke depan diharapkan dapat berperan secara signifikan menggerakkan sektor-sektor potensial dalam ekonomi dan keuangan syariah untuk tumbuh dan berkembang, sekaligus mampu diperhitungkan dalam tatanan global.
Kegiatan yang sudah terselenggara akan diperkuat, sehingga tidak hanya menampilkan karya dalam bentuk visual saja, tetapi memperkuat aspek bisnis dari para pelaku ekonomi dan keuangan syariah.
Baca Juga: Total Transaksi Penyelenggaraan ISEF 2023 Capai Rp 28,9 Triliun
Juga, peran ISEF sebagai strategic integrator untuk kegiatan business coaching dan business matching akan diperkuat. Plus untuk mengidentifikasi peluang dagang dan investasi.
Ini seiring dengan upaya BI dalam memaksimalkan potensi yang ada untuk menjadi sumber baru pertumbuhan ekonomi Indonesia, dan pengembangan UMKM serta ekonomi syariah menajdi salah satu sektor potensial.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News