Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Bank Indonesia memangkas proyeksi pertumbuhan kredit bank tahun ini menjadi 20,8% secara tahunan atau year on year. Hal ini disampaikan oleh Direktur Departemen Komunikasi BI Peter Jacobs di Jakarta, Senin (4/11).
Sebelumnya, kata Peter, BI memproyeksikan pertumbuhan kredit diproyeksikan bisa mencapai 22,3% secara year on year. Melambatnya pertumbuhan kredit menyusul turunnya permintaan kredit yang terlihat dari penurunan nilai saldo bersih tertimbang (SBT) dari 92,2% di triwulan II-2013, menjadi 90% di triwulan III-2013.
Berdasarkan kelompok bank, perlambatan permintaan kredit terjadi pada kelompok bank besar. Sedangkan pada kelompok bank menengah dan kecil justru menguat. Berdasarkan data BI, jumlah aplikasi permintaan kredit baru yang tidak disetujui kelompok bank besar turun dibandingkan triwulan II-2013 yang mencapai 14,7% menjadi 13,9%.
Sedangkan pada kelompok bank menengah dan bank kecil, penolakan permintaan kredit baru justru meningkat, masing-masing dari 16,2% dan 6,2% pada triwulan II-2013 menjadi 16,4% dan 6,6% pada triwulan III-2013.
"Kenaikan suku bunga acuan perbankan (BI rate), perkiraan tingginya tekanan inflasi dan semakin ketatnya persaingan memperebutkan dana pihak ketiga ditengarai mendorong perbankan menaikkan suku bunga dana, dan berdampak pada kenaikan suku bunga kredit pada triwulan IV-2013," ujar Peter melalui pernyataan tertulis pada Senin (4/11).
Perlambatan pertumbuhan permintaan kredit diperkirakan berlanjut sampai triwulan IV-2013. Hal ini terlihat dari SBT perkiraan kredit baru triwulan IV-2013 yang turun dari 90% menjadi 88,4%. Rata-rata pertumbuhan kredit baru pada triwulan IV-2013 diperkirakan sebesar 23,4% secara triwulanan atau quarter to quarter (qtq) atau jauh lebih melambat dibandingkan realisasi pertumbuhan kredit baru pada triwulan II-2013 yang secara qtq mencapai 33,2%.
Berdasarkan prioritasnya, kredit modal kerja menjadi prioritas utama perbankan dalam penyaluran kredit triwulan mendatang. Sedangkan penyaluran kredit sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) termasuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) maupun non-KUR, belum menjadi prioritas utama bank.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News