Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus D.W Martowardojo memperkirakan, transaksi financial technology (fintech) di Indonesia sepanjang tahun 2016 mencapai US$ 14,5 miliar atau setara Rp 188,5 triliun.
Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran BI Enny V Panggabean menambahkan, jumlah nominal transaksi fintech tersebut hanya sekitar 0,6% dari total transaksi fintech secara global sebesar US$ 2.556 milliar.
Menurut Agus, angka tersebut akan terus bertambah seiring dengan berkembangnya tren digitalisasi secara global. Oleh karena itu, katanya, peranan aktif dari pemangku kebijakan atau regulator sangat diperlukan guna mendukung hal tersebut.
"Masyarakat di Indonesia sudah akrab dengan kegiatan belanja online alias e-commerce. Masyarakat juga butuh akses layanan keuangan yang lebih mudah dan terhubung secara personal maupun sosial di dunia maya," kata Agus di sela-sela acara peresmian BI Fintech Office, Senin (14/11).
Agus juga menambahkan, perkembangan fintech belakangan ini terlihat sangat pesat di Indonesia dan secara global. Ini juga ditopang pertumbuhan generasi milenial. Itu sebabnya, Agus meyakini, fintech memiliki pasar yang sangat potensial.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News