kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.487.000   17.000   0,69%
  • USD/IDR 16.736   31,00   0,19%
  • IDX 8.618   -59,15   -0,68%
  • KOMPAS100 1.184   -5,89   -0,50%
  • LQ45 852   -0,86   -0,10%
  • ISSI 307   -3,32   -1,07%
  • IDX30 439   1,78   0,41%
  • IDXHIDIV20 511   4,81   0,95%
  • IDX80 133   -0,51   -0,38%
  • IDXV30 138   -0,59   -0,43%
  • IDXQ30 140   1,06   0,76%

BI Proyeksi Kredit Bakal Tumbuh 10%-12% di Tahun 2023 dan 2024


Rabu, 30 November 2022 / 12:26 WIB
BI Proyeksi Kredit Bakal Tumbuh 10%-12% di Tahun 2023 dan 2024
ILUSTRASI. BI memproyeksikan kredit pada tahun 2023 dan 2024 bakal tumbuh sekitar 10%-12%. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan stabilitas sistem keuangan pada tahun 2023 akan tetap terjaga. Untuk itu, BI memproyeksikan kredit pada tahun 2023 dan 2024 bakal tumbuh sekitar 10%-12%. 

Hal itu disampaikan Gubernur BI Perry Warjiyo dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa (30/11).

Ia menambahkan, sinergi dan inovasi merupakan kata kunci untuk ketahanan dan kebangkitan ekonomi nasional. 

"Itu telah terbukti selama pandemi. Sinergi perlu diperkuat menghadapi gejolak global dan kebangkitan tahun depan. BI punya semangat untuk terus melakukan koordinasi erat dengan pemerintah dan KSSK," jelas Perry. 

Baca Juga: Ini Insentif Bagi Perbankan yang Dukung Program Kendaraan Listrik

Sinergi Sekretariat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) akan dilakukan untuk mendorong pertumbuhan kredit dan menjaga stabilitas keuangan. 

BI melihat penawaran kredit perbankan akan kondusif, kebutuhan kredit membaik, dan likudiditas perbankan lebih dari cukup. 

Ke depan, lanjut Perry, BI akan meningkatkan insentif makro prundensial untuk mendukung pertumbuhan kredit dan menjaga stabilitas keuangan. 

Kondisi korporasi juga diperkirakan akan membaik. Namun, BI tetap mengingatkan agar pelaku industri tetap waspada di tengah tantangan resiko ekonomi global.

Perry mengatakan, penguatan koordinasi KSSK sesuai dengan RUU P2SK dengan tetap mempertahankan pengaturan eksisting dan indepensi kelembagaan BI, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan LPS sesuai dengan arahan presiden. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×