Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memproyeksi, penyaluran kredit perbankan di tahun 2023 akan tumbuh lebih pesat dari tahun lalu. Pasalnya, permintaan kredit melanjutkan peningkatan dan diimbangi dengan likuiditas perbankan yang memadai.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan, perbaikan intermediasi bank ini didukung isi penawaran kredit sejalan likuiditas memadai, suku bunga kredit masih rendah, dan risk appetite yang semakin meningkat.
Perry menambahkan, permintaan kredit tahun ini juga masih tinggi seiring peningkatan permintaan dari segmen rumah tangga dan korporasi yang terus membaik.
Baca Juga: Pastikan Likuiditas Berlebih, BI Ingin Suku Bunga Kredit Perbankan Tak Naik Tinggi
Ia memastikan BI akan lanjutkan kebijakan yang akomodatif terutama ke sektor-sektor yang belum pulih, UMKM, KUR, dan pembiayaan hijau dalam rangka pemulihan ekonomi nasional.
“Dengan perkembangan itu, seiring dengan sinergi yang erat antara otoritas sektor keuangan dan dunia usaha. Maka kredit di 2023 akan berada di kisaran 10%-12% secara tahunan,” ujar Perry dalam Konferensi Pers Rapat Dewan Gubernur BI, Kamis (19/1).
Asal tahu saja, fungsi intermediasi perbankan berhasil meningkat di sepanjang 2022. Bank Indonesia (BI) mencatatkan kredit perbankan tumbuh 11,35% secara tahunan hingga Desember 2022.
Perry menyatakan pertumbuhan kredit itu lebih tinggi dibandingkan tahun 2021 yang hanya naik 5,24%. Ia menjelaskan peningkatan kredit pada tahun lalu terjadi merata di seluruh sektor ekonomi dan jenis kredit.
“Terutama kredit investasi dan modal kerja. Pemulihan intermediasi juga terjadi di bank syariah, dengan pembiayaan bahkan tumbuh lebih tinggi 20,1% secara tahunan di Desember 2022. Lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang naik 6,6%,” ujar nya
Baca Juga: Perbankan dan Konsumer Jadi Sektor Pilihan Manajer Investasi
Perry menambahkan, pertumbuhan kredit juga terus berlanjut di sektor usaha kredit mikro, kecil, dan menengah. Ia menyatakan kredit usaha rakyat (KUR) yang tumbuh 29,6%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News