kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   15.000   0,94%
  • USD/IDR 16.290   50,00   0,31%
  • IDX 7.257   75,31   1,05%
  • KOMPAS100 1.072   13,85   1,31%
  • LQ45 846   11,73   1,41%
  • ISSI 216   3,00   1,41%
  • IDX30 435   5,37   1,25%
  • IDXHIDIV20 520   7,40   1,44%
  • IDX80 122   1,62   1,34%
  • IDXV30 124   0,62   0,50%
  • IDXQ30 143   2,07   1,47%

BI Rate Naik, BSI Tidak Akan Serta Merta Naikkan Bunga KPR


Kamis, 02 Mei 2024 / 13:08 WIB
BI Rate Naik, BSI Tidak Akan Serta Merta Naikkan Bunga KPR
ILUSTRASI. PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk atau BSI (BRIS) tidak akan serta merta menaikkan suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR), usai Bank Indonesia (BI) menaikkan BI rate 25 basis poin ke level 6,25% di bulan April 2024.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk atau BSI (BRIS) tidak akan serta merta menaikkan suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR), usai Bank Indonesia (BI) menaikkan BI rate 25 basis poin ke level 6,25% di bulan April 2024.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, jika nantinya ada peningkatan suku bunga untuk tabungan atau dana pihak ketiga (DPK), tidak akan otomatis di transmisikan ke landing rate BSI.

"Peningkatan suku bunga DPK tidak otomatis ditransmisikan ke lending rate, pasti ada jeda waktunya," ujar Hery saat paparan kinerja perseroan, Selasa (30/4).

Walau demikian, BSI akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga tingkat biaya dana atau cost of fund (CoF) untuk tidak bergerak jauh dari capaian di kuartal I-2024. Termasuk dengan menjaga porsi DPK dan deposito, sehingga tetap bisa bersaing dengan sesama pemain di industri perbankan.

Baca Juga: Kinerja Tumbuh Positif, Bank Syariah Indonesia (BRIS) Bukukan Laba Rp 1,71 Triliun

BSI juga berencana untuk meningkatkan sisi competitive pricing pada KPR dan menyederhanakan persyaratan agar nasabah bisa lebih mudah mengambil KPR di BSI.

Adapun Direktur Penjualan & Distribusi BSI Anton Sukarna optimis pasar KPR di BSI terus bertumbuh. Mengingat, kebutuhan akan perumahan atau backlog masih tinggi di angka 12 juta.

"Kami punya strategi pertumbuhan pembiayaan perumahan ke nasabah BSI yang berhubungan dengan nasabah pay roll sehingga kemampuan pembayarannya sudah dipastikan ada karena gajinya melalui BSI. Selain itu kami juga melakukan kerjasama dengan pengembang," ungkapnya.

Bank BSI disebut Anton melakukan kerjasama dengan pengembang baik dari tier 1, tier 2, dan beberapa pengembang lokal lainnya yang sudah tepercaya kredibilitasnya. Sehingga proses pembelian pembiayaan rumah BSI masih bisa bertumbuh dengan baik dan kualitasnya terjaga.

Asal tahu saja, per Maret 2024, pembiayaan BSI Griya meningkat 8% secara tahunan atau year on year (yoy) mencapai Rp 53,4 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×