Reporter: Fransiska Firlana | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan aset perbankan syariah tahun depan bisa mencapai 55% menjadi Rp 150 triliun. Direktur Direktorat Perbankan Syariah BI Mulya E. Siregar mengatakan, pertumbuhan bisnis tahun depan akan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain efek konversi bank konvensional menjadi bank syariah oleh investor baru yang mendorong akselerasi pertumbuhan.
"Kencederungan ini dapat pula membentuk sentimen pasar dalam industri perbankan syariah; yang kemudian semakin menarik investor baru untuk masuk dan membesarkan industri ini pada tahun 2011," paparnya dalam seminar akhir tahun perbankan syariah 2010, Rabu (24/11).
Mulya bilang, adanya persaingan bisnis akan memacu bank syariah lama untuk ekspansi dalam menjaga share bisnis dalam industri perbankan nasional. "Ada juga pengembangan keuangan dan perbankan syariah menjadi program pemerintah secara terpadu yang tertuang dalam kebijakan seperti pengelolaan dana haji oleh bank syariah, BPD Syariah Holding, dan adanya konversi bank BUMN," paparya.
Menurut Mulya, efek akselerasi pertumbuhan akibats spin off belum signifikan mengingat tahun 2011 masih merupakan masa transisi, pembenahan operasional, dan infrastruktur. "Tapi kalau pembenahan bisa dilakukan cepat bukan tidak mungkin efek spin off dapat pula meningkatkan pertumbuha industri secara signifikan tahun depan," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
