Reporter: Andri Indradie | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Para bankir memperkirakan prospek bisnis bank-bank syariah masih akan tumbuh tinggi tahun depan. Beberapa bankir syariah menyimpulkan, pembiayaan bank syariah akan tumbuh 25-30% pada 2011.
Sementara aset perbankan syariah bisa tumbuh hingga 70% dengan hitungan target skenario agresif. Sementara skenario moderat aset bank syariah diperkirakan tumbuh 43% dan skenario konservatif tumbuh 26%.
Direktur Utama PT Bank Bukopin Syariah Riyanto menilai, pertumbuhan bisnis bank syariah ke depan masih akan didukung oleh beberapa faktor, yaitu pertumbuhan ekonomi Indonesia dan pangsa pasar bank syariah di tengah industri perbankan secara nasional.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa tumbuh sekitar 6,3% dan tren pertumbuhan perbankan syariah lebih tinggi dibandingkan bank konvensional," katanya kepada KONTAN, Selasa (16/11).
Di tempat terpisah, Direktur Utama Bank BNI Syariah Risqullah membeberkan keadaan makro Indonesia memasuki 2011. Risqullah bilang, kinerja konsumsi rumah tangga diperkirakan tumbuh tinggi akibat kuatnya kepercayaan konsumen dan optimisme terhadap kondisi ekonomi ke depan. Selain itu, iklim investasi diperkirakan membaik seiring dengan respons dunia usaha untuk meningkatkan kapasitas produksi.
"Tak hanya itu, pertumbuhan ekspor tetap akan kuat seiring dengan prospek perdagangan dunia yang membaik. Hal ini ditandai dengan perkiraan lembaga IMF (International Monetary Fund) terhadap kondisi global yang akan makin membaik karena ditopang oleh pemulihan ekonomi di negara-negara berkembang," ujarnya.
Sebagai gambaran, per akhir September 2010, total aset bank syariah sebesar Rp 83,45 triliun atau meningkat 26,27% dibandingkan akhir 2009 yang sebesar Rp 66,09 triliun. Total pembiayaan bank syariah sebesar Rp 60,97 alias tumbuh 30,02% dari Rp 46.89 triliun per akhir 2009.
Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) bank syariah mencapai Rp 63,91 triliun atau naik 22,26% dibandingkan akhir 2009 yang sebesar Rp 52.27 triliun. Per akhir September 2010, tercatat ada 33 bank syariah yang terdiri dari 10 bank umum syariah (BUS) dan 23 unit usaha syariah (UUS). Adapun jumlah kantor perbankan mencapai 1.388 kantor. Akhir tahun lalu, jumlah kantor bank syariah masih 998 kantor, sedangkan tahun 2005 lalu masih 436 kantor.
Tantangan bank syariah
Meskipun demikian, Presiden Direktur Bank Mega Syariah Benny Witjaksono berpendapat, masih ada sejumlah pekerjaan rumah yang harus dihadapi perbankan syariah ke depan. Benny bilang, ada tiga pokok tantangan utama bagi perbankan syariah.
Pertama, pelayanan yang optimal. Kedua, pengembangan sumber daya manusia (SDM). Ketiga, pengembangan produk-produk perbankan syariah yang semakin memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Sebenarnya, saya menilai produk sudah mulai cukup berkembang. Tinggal bagaimana menciptakan persaingan di antara perbankan syariah yang tidak saling mematikan," ujarnya.
Riyanto mengamini, tantangan lain yang mungkin patut diperhitungkan bank syariah adalah permodalan. Di samping itu, bagaimana bank syariah bisa menjadi alternatif pendanaan bagi masyarakat juga patut menjadi perhatian penting. "Sebab, edukasi perbankan syariah kepada masyarakat memang masih kurang," imbuh Riyanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News