kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

BII dan BNI juga akan menurunkan bunga KPR


Rabu, 24 September 2014 / 17:41 WIB
BII dan BNI juga akan menurunkan bunga KPR
ILUSTRASI. Produsen pipa baja PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) atau Spindo.


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Setelah PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menurunkan tingkat suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR), bank lainnya juga berencana untuk melakukan hal serupa.

Diataranya yaitu PT Bank Internasional Indonesia (BII) Tbk. Direktur Ritel dan Konsumer BII, Lani Darmawan menyatakan, sebelum akhir tahun ini diharapkan perseroan dapat menurunkan tingkat suku bunga KPR. 

Berdasarkan situs resmi perseroan, BII masih mengenakan Suku bunga dasar kredit (SBDK) KPR sebesar 11,75% per 15 Agustus 2014. Sayangnya Lani belum dapat mengatakan berapa besaran penurunan tingkat suku bunga KPR yang akan dilakukan BII.

"Saya harapkan sebelum akhir tahun bisa turun. Mengenai seberapa besar, sulit dipastikan sekarang, kami pantau turunnya cost of fund (biaya dana)," kata Lani pada Rabu (24/9).

Lani menjelaskan, untuk menentukan tingkat suku bunga KPR, bank dengan kode saham BNII itu memberlakukan rate yang berbeda terhadap masing-masing nasabahnya. Ia menjelaskan, BII menggunakan relationship based dan risk based pricing sebagai perhitungan suku bunga KPR.

Lebih lanjut Lani mengungkapkan, sebelum menentukan besaran penurunan tingkat suku bunga KPR, perseroan terlebih dahulu akan memperhitungkan besarnya biaya dana perusahaan. "Secara keseluruhan, kami pantau cost of fund. Jika cost of fund bisa turun, maka kami akan turunkan juga suku bunga lending termasuk KPR," jelasnya.

Sebagai langkah awal untuk menurunkan biaya dana atau cost of fund, kata Lani, pihaknya mulai menurunkan suku bunga simpanan dana mahal atau deposito. "Itu kami lakukan untuk menekan cost of fund yang saat ini masih tinggi," ujar Lani.

Senada, PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk pun tengah menggodok rencana penurunan tingkat suku bunga KPR. Dodit Wiweko Probojakti, GM Product Management Division BNI mengungkapkan, mengenai jumlah penurunannya, perseroan belum dapat membocorkan hal tersebut.

"Masih sedang digodok. Jadi belum bisa di share (besarnya penurunan dan kapan)," ujar Dodit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×