Reporter: Andri Indradie | Editor: Test Test
JAKARTA. PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) berniat sekuat tenaga mengembangkan basis teknologi informasi (TI) untuk mendukung electronic banking (E-Banking). Untuk mewujudkannya, BII telah menginvestasikan dana Rp 250 miliar sampai Rp 300 miliar.
"Investasi ini lebih kurang selama tiga tahun ke depan," kata Stephen Liestyo, Direktur Konsumer BII, akhir pekan lalu.
Menurut rencana, ada empat skenario besar BII dalam mengembangkan E-Banking, yaitu pengembangan jaringan Anjungan Tunai Mandiri (ATM), Mobile Banking, Internet Banking, dan pengembangan jaringan EDC (Electronic Data Capturing).
Pengembangan jaringan ATM akan dimulai bulan depan dengan penggantian 90 mesin ATM. Bahkan, akhir tahun ini BII sudah punya agenda mengintegrasikan jaringan ATM di Filipina. Tahun lalu, BII sudah mulai menggabungkan jaringan ATM di Indonesia dengan Malaysia, Singapura, dan Brunei Darrusalam.
Tak hanya itu, BII juga berniat memasukkan fitur pengiriman uang antar negara melalui ATM alias remmitance melalui ATM. Tak masalah nasabah BII atau bukan, asal teregistrasi dapat melakukan setoran tunai dengan tujuan rekening di Indonesia, seseorang sudah dapat melakukan remmitance melalui Cash Deposit Machine (CDM) atau mesin setoran tunai. Untuk mendukung ini, BII akan memasang mesin ATM baru hingga 320 mesin.
Di layanan mobile banking, bulan Agustus 2010 nanti BII akan menerapkan sms atau pesan singkat sebagai fitur layanan kartu kredit. Layanan tersedia untuk semua operator kecuali Smart. Beberapa fiturnya meliputi info sisa limit, tagihan, ministatement, aktivasi kartu, permohonan cicilan, serta info produk dan layanan.
Bulan berikutnya, yaitu November 2010, BII akan melengkapi mobile banking dengan layanan terhadap pemegang kartu debit melalui sms plain text atau STK (Sims Tool Kit). "Praktiknya seperti pengguna telepon genggam berlangganan ramalan atau lagu-lagu ring back tone dengan registrasi lewat HP (telepon genggam)," tegasnya.
Masih di bulan yang sama, BII akan meluncurkan BII Internet Banking khusus nasabah korporasi. "Untuk nasabah individu kemungkinan akan kita luncurkan kuartal I 2011," imbuh Stephen.
Langkah selanjutnya, di akhir 2010, BII juga berencana memperbanyak jaringan EDC dengan menerapkan strategi co-branding atau bekerjasama dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang belum memiliki ATM. Selain itu, BII juga berniat menyediakan fitur-fitur ATM ke dalam EDC, termasuk tarik dan setor tunai pada merchant-merchant rekanan BII.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News