Reporter: Fransiska Firlana | Editor: Johana K.
JAKARTA. PT Asuransi Bumiputera Muda 1967 (Bumida) khawatir risk based capital (RBC) mereka tergerus bila tidak ada penambahan modal dari pemegang saham. Wakil Direktur Utama Bumida Julian Noor bilang kalau akhir tahun 2009, RBC Bumida masih di sekitar 200% dan saat ini sekitar 190%. "Kalau ekspansi perusahaan rata-rata sama dengan 3 tahun terakhir ini maka tidak tertutup kemungkinan RBC kami akan terkikis," kata Julian, Rabu (17/2).
Julian bilang kondisi RBC Bumida saat ini memang masih aman. "Tapi ekspansi yang terus menerus dilakukan akan menciutkan level RBC kami," katanya. Bisa jadi RBC Bumida menyusut mendekati level limit ketentuan pemerintah sebesar 120%.
Managemen Bumida sudah menyampaikan adanya kekhawatiran ini ke pihak pemegang saham yakni Asuransi Jiwa Bersama
Bumiputera (AJB Bumiputera). Menurut Julian, salah satu cara untuk mempertahankan ekspansi dan mendorong perusahaan lebih ekspansif adalah dengan menambah modal. Tambahan modal yang diinginkan Bumida sebesar Rp 100 miliar.
Tak hanya itu, Bumida juga mencoba menawarkan return dari penambahan modal tersebut. "Secara umum return yang kami sampaikan ke pemegang saham itu masih di atas deposito. Kalau dilihat Return Of Invesment (ROI)nya, dengan modal Rp 100 miliar
dan estimasi keuntungan Rp 16,4 miliar maka ROI yang kami tawarkan bisa 16,4%," kata Julian.
Hanya, Bumida tak bisa memastikan soal kepastian suntikan modal dari asng induk. "Tergantung dari kondisi AJB Bumiputera juga. Tapi saya melihat kemampuan mereka untuk memenuhi itu masih ada," ujar Julian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News