Reporter: Andri Indradie | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Rencana jor-joran ekpansi kredit, membuat bank harus berpikir keras mencari sumber dana segar. Direktur PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) Stephen Liestyo mengatakan, beberapa opsi pencarian dana segar sudah masuk dalam rencana BII tahun ini. Salah satunya adalah rencana penerbitan obligasi senilai Rp 1 triliun.
Maklum saja, target pertumbuhan kredit BII tahun ini mencapai 20% dari akhir 2009 yang sebesar Rp 37,37 triliun. Artinya, hingga akhir 2010 nanti, BII berharap bisa menyalurkan kredit hingga 44,84 triliun.
Stephen mengatakan, target ekspansi kredit itu sudah masuk ke dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) BII. Stephen menilai, kondisi pasar saat ini bakal mendukung rencana penerbitan obligasi ini. "Indonesia sekarang bagus, rating utang dalam negeri kita sudah AAA dengan prospek stabil," kata Stephen, Minggu (18/7).
Namun, Stephen menegaskan, opsi penerbitan obligasi ini merupakan salah satu opsi di antara beberapa pilihan. Pasalnya, BII harus melihat kembali kapan waktu yang pas dan tepat.
Selain untuk ekspansi kredit, Stephen mengaku, BII juga berencana menggunakan uang tersebut untuk melunasi pinjaman bank dan tanggungan obligasi yang jatuh tempo tahun ini. Sayang, Stephen tak menceritakan lebih detil mengenai kewajiban BII tersebut.
Sebelumnya, BII telah menerbitkan saham baru alias right issue 6,25 miliar saham dengan nilai Rp 22,5 per lembar saham. Total nilai right issue Rp 1,407 triliun. Stephen mengatakan, hasil right issue tersebut lebih diutamakan untuk memperkuat permodalan tier 2.
"Kalau hasil dana dari obligasi rencananya untuk ekspansi kredit," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News