kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Bisa memperluas akses pembiayaan, Golkar dukung pembentukan holding ultra mikro


Rabu, 17 Maret 2021 / 11:32 WIB
Bisa memperluas akses pembiayaan, Golkar dukung pembentukan holding ultra mikro
ILUSTRASI. Logo Partai?Golongan Karya (Golkar).


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana pemerintah membentuk holding ultra mikro mendapat dukungan dari Fraksi Golkar Komisi XI DPR-RI. Seperti diketahui, pembentukan holding ultra mikro ini akan melibatkan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani atau (PNM). 

Anggota Komisi XI DPR-RI dari Fraksi Golkar Puteri Anetta Komarudin menilai, pembentukan holding akan membantu perkembangan sektor ultra mikro di Indonesia. Selain itu, rencana ini bisa memperluas dan memperkuat akses pembiayaan bagi segmen usaha yang unbankable.

“BUMN yang akan terlibat pun juga memiliki target yang sama. Dengan begitu, rencana bisnis yang menyasar segmen tersebut nantinya harus lebih terpadu, terarah, dan terukur," kata dia dalam keterangan pers yang diterima Kontan.co.id, Rabu (17/3).

Hanya saja, Putri menyebutkan bahwa kolaborasi dari tiga perusahaan BUMN ini perlu melewati beberapa tahap sebelum melakukan holding. Tahap-tahap yang dimaksud ialah analisis kelayakan bisnis, pemetaan peran yang jelas, dan rencana pengelolaan yang akuntabel.

Baca Juga: Bakal masuk holding ultra mikro, BRI akan ikuti prosesnya

“Program pembiayaan yang tidak hanya memberikan modal tapi juga pembinaan dan bimbingan kewirausahaan bagi segmen ultra mikro,” imbuh Puteri.

Lebih lanjut Putri bilang, sinergi dari tiga perusahaan tersebut juga akan menjangkau hingga 29 juta pelaku usaha UMi dan UMKM yang selama ini belum terlayani lembaga keuangan formal.

Dukungan terhadap rencana holding tersebut juga datang dari Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) sekaligus Ketua DPD II Golkar Jakarta Selatan M Ikhsan Ingratubun. Ia mengatakan bahwa peran BRI yang akan menjadi leader dalam holding pun sudah sangat akomodatif selama masa pandemi yang menyebabkan beberapa pelaku UMKM mengalami penurunan omset mencapai lebih dari 50%. 

“Kondisi memang masih tidak menentu. Pandemi memang harus ditangani lebih dahulu. Komitmen pemerintah dan BRI sudah sangat bagus dan perlu dipertahankan," pungkas Ikhsan.

Selanjutnya: Holding BUMN Ultra Mikro diharapkan dapat memperluas layanan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×