Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) terus mencatatkan pertumbuhan bisnis agen laku pandai. Agen BRILink tidak hanya berhasil membukukan pertumbuhan penghimpunan dana murah tetapi juga dari sisi refferal kredit mikro.
Hingga Agustus 2021, Agen BRILink mencatatkan penghimpunan dana murah sebesar Rp 16 triliun atau tumbuh 6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy). Sementara pencapaian referral kredit mikro melalui agen ini mencapai 100.000 per akhir Juli atau tumbuh 52% yoy.
Alhasil, fee based income yang diperoleh perseroan dari BRILink mencapai Rp 850 miliar hingga Agustus 2021 atau tumbuh 30% yoy.
"Sampai Agustus 2021, Agen BRILink terus menunjukkan pertumbuhan yang positif baik dari sisi transaksi, perolehan dana, jumlah agen, maupun transaksi," kata Kicky Andrie Davetra Divion Head BRILink Network kepada Kontan.co.id, Selasa (7/9).
Jumlah agen BRILink juga meningkat 5% menjadi 470.000 per Agustus 2021. Menurut Kicky, ini menunjukkan minat masyarakat jadi agen masih besar seiring dengan manfaat yang didapat agen selama ini.
Hingga akhir tahun, BRI menargetkan penghimpunan dana murah lewat agen laku pandai ini mencapai Rp 15 triliun dan referral kredit sebanyak 50.000 lagi.
Baca Juga: Himbara terus berkomitmen jadi mitra pemerintah untuk percepat pemulihan ekonomi
Kicky bilang, peningkatan transaksi dan peran Agen BRILink yang semakin besar dalam komunitas masyarakat membuat pertumbuhan dana murah dan referral kredit mikro telah melebihi ekspektasi awal BRI.
BRI melakukan beberapa inisiatif strategis termasuk pengembangan ekosistem digital untuk meningkatkan pelayanan yang efektif dan efisien terutama pada nasabah mikro dan ultra mikro.
Untuk mendukung itu, kata Kicky, BRILink akan berkomitmen dalam meningkatkan ketersediaan layanan perbankan dan keuangan sedekat mungkin dengan masyarakat di desa mengingat jangkauan Agen BRILink sudah menjangkau 74% dari total desa yang ada di Indonesia.
Untuk menambah peran Agen BRILink, BRI juga terus menjalin kolaborasi kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk didalamnya BRI Group dan beberapa perusahaan rintisan (startups) yang diyakini bisaa memberi nilai tambah layanan agen bagi masyarakat sekitar.
Salah satu yang sudah berjalan adalah diluncurkannya fitur Pasar BRILink dan Travel BRILink dalam platform BRILink Mobile. Itu memungkinkan agen membeli sembako dengan harga grosir ataupun masyarakat yang memiliki keterbatasan akses internet dapat melakukan pembelian produk elektronik ataupun tiket bus melalui AgenBRILink.
Agen laku pandai BNI juga terus mencatat pertumbuhan bisnis. Ronny Venir, Direktur Jaringan dan Layanan BNI mengatakan, perseroan pada tahun 2021 ini memang fokus melakukan upaya peningkatan produktivitas Agen46 dan menambah akuisisi agen yang berkualitas agar bisa memberi kontribusi nyata bagi inklusi dan literasi keuangan, menambah penghasilan buat para agen serta memberikan kontribusi fee based income bagi bank.
Hanya saja, dia tidak merinci berapa dana murah yang dihimpun Agen46 dan jumlah referral kreditnya. Hingga Agustus, BNI telah memiliki sekitar 160.000 Agen46.
BNI juga melakukan pengembangan digitalisasi layanan BNI Agen46 agar terus dapat memberikan layanan terbaik. Itu dilakukan dengan berbagai bentuk akses aplikasi yaitu melalui aplikasi berbasis mobile apps, aplikasi berbasis web serta aplikasi melalui EDC.
Selain fitur-fitur dasar yang dimiliki oleh BNI Agen46 seperti Laku Pandai, Layanan Keuangan Digital, e-Payment serta penyaluran berbagai program bantuan pemerintah, beberapa digitalisasi layanan lainnya juga sedang disiapkan.
Baca Juga: Mulai Agustus, penyaluran bansos juga dilakukan lewat fintech
Fitur yang sedang disiapkan antara lain verifikasi dan validasi saat pembukaan rekening tabungan BNI melalui pemanfaatan data e-KTP dan biometrik, integrasi dengan sistem pengajuan pinjaman KUR, integrasi fitur untuk asuransi mikro dgn BNI Life, fitur integrasi penerimaan kiriman uang dari luar negeri dan lain-lain.
Sedangkan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) telah memiliki 4.000 agen Batara sampai saat ini dan ditargetkan akan bertambah hingga jadi 6.000 pada akhir 2021. Agen ini sudah mulai bertambah ke wilayah Indonesia Timur meskipun saat ini sebagian besar ada di Pulau Jawa.
Jasmin, Direktur Distribusi dan Pendanaan Ritel BTN mengatakan, rata-rata saldo simpanan pada agen Batara di wilayah Timur sekitar Rp 1 juta- Rp 1,5 juta. Sedangkan di wilayah Jawa Rp 10 juta -Rp 20 juta.
"Layanan di agen yang disediakan dalam adalah tabungan, penyetoran dan penarikan, transfer antar rekening, transfer antar bank dan juga referal kredit konsumer. Jenis pembayaran serta pembelian akan senantiasa dikembangkan di tahap berikutnya," tutup Jasmin.
Selanjutnya: Optimalkan layanan, BNI ganti 3.773 ATM jadi mesin tarik setor tunai di 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News