Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menargetkan bisnis bancassurance masih akan tumbuh tahun ini melanjutkan pertumbuhan yang diraup pada tahun 2021.
Larangan yang dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bagi perbankan untuk menjual produk asuransi unitlink dari tiga perusahaan asuransi yang masih dalam proses penyelesaian masalah dengan nasabahnya saat ini diperkirakan tak akan mengganggu pencapaian target perseroan.
"Wealth Management Bank BTN optimis dapat mencapai target di tahun ini dengan beberapa inisiatif baru seperti inovasi produk yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah," kata Divisi Wealth Management Bank BTN Frengky Rosadrian pada Kontan.co.id, Kamis (3/2).
Dalam menjual produk bancassurance, Frengky bilang, BTN menerapkan sales advisory dimana penawaran produk bersifat customer-centric. Para tenaga pemasar dibekali dengan lisensi AAJI dan secara berkala melakukan refreshment produk asuransi kepada tenaga pemasaran Bank BTN.
Baca Juga: BTN Targetkan Pembiayaan ESG Mencapai Rp 25 Triliun di Tahun 2022
Selain itu, BTN juga secara rutin mengadakan client gathering event yang diharapkan dapat meningkatkan literasi nasabah mengenai pentingnya proteksi sebagai bagian dari perencanaan keuangan.
Tahun 2021, BTN mencatatkan pendapatan dari bisnis bancassurance tumbuh sebesar 25% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Bancassurance berkontribusi lebih dari 30% dari bisnis wealth management. Hanya saja, Frangky tidak merinci total nilai pendapatan yang dibukukan dari bisnis ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News