Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Dibanding bank syariah lainnya, pertumbuhan bisnis BCA Syariah pada tahun lalu terbilang jauh di atas rata-rata. Ini tercermin dari pertumbuhan total aset, pembiayaan, dan dana pihak ketiga (DPK) BCA Syariah yang di atas 35%.
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) per Desember 2014, total aset anak usaha Bank Central Asia (BCA) ini mencapai Rp 2,99 triliun atau tumbuh 46,56% secara year on year (yoy). Sementara kredit yang disalurkan mencapai Rp 1 triliun atau tumbuh 35,13% yoy. Terakhir, DPK yang dihimpun mencapai Rp 2,19 triliun atau tumbuh 38,60% yoy.
Menurut John Kosasih, Wakil Presiden Direktur BCA Syariah, secara umum pertumbuhan bisnis tahun 2014 masih cukup bagus. "Itulah mengapa total asset, pembiayaan, maupun DPK tumbuh dengan baik," kata John, Kamis (26/2).
John mengutarakan bahwa pertumbuhan pembiayaan utamanya terjadi di semester kedua 2014. Sehingga beban PPAP (penyisihan penghapusan aktiva produktif) dan pendapatan pembiayaan terjadi di semester kedua saja.
Untuk tahun ini, BCA Syariah akan lebih fokus memberikan penyaluran pembiayaan ke sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Diharapkan langkah ini akan memperbesar kontribusi pendapatan dengan margin yang tinggi. "Dengan mempertahankan kualitas aktiva, efficiency operational dan mengembangkan skala usaha, maka kami optimis kinerja BCA Syariah tahun ini akan semakin baik," pungkas John.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News