kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BSM berbenah agar bisa kembalikan performa laba


Rabu, 25 Februari 2015 / 17:01 WIB
BSM berbenah agar bisa kembalikan performa laba
ILUSTRASI.


Reporter: Issa Almawadi | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Bank Syariah Mandiri (BSM) tengah berbenah. Anak usaha Bank Mandiri ini mencatat penurunan laba 88,96% di 2014 kemarin. Dari sebelumnya Rp 652 miliar di 2013, menjadi hanya Rp 72 miliar saja di akhir 2014. 

Bahkan dalam laporan tahunan Bank Mandiri, tahun 2014 merupakan tahun yang menantang bagi BSM. Kondisi makro ekonomi Indonesia yang kurang kondusif berdampak pada bisnis nasabah pembiayaan sehingga kondisi keuangan nasabah menurun. Hal tersebut mempengaruhi kualitas aktiva produktif BSM. Per Desember 2014 rasio pembiayaan non perfoming sebesar 4,23%, naik dari posisi Desember 2013 sebesar 2,29%.

Penurunan kualitas aktiva produktif tersebut mendorong BSM meningkatkan pencadangan penghapusan aktiva, sehingga laba tahun 2014 mengalami tekanan. Selain biaya pencadangan, laba BSM juga terpengaruh pembiayaan yang tumbuh negatif sekitar 2,63% dan penurunan fee based income (FBI) akibat adanya efek pemberlakuan Peraturan Pemerintah mengenai pembiayaan haji. 

Agus Dwi Handaya, Direktur Keuangan BSM mengakui, laba bersih turun karena BSM melakukan konsolidasi penguatan kualitas aktiva melalui pembentukan cadangan yang lebih konservatif. "Meski begitu, laba operasional BSM tahun 2014 masih sangat baik, bahkan mencapai Rp 1 triliun lebih," ucap Agus kepada KONTAN, Rabu (25/2).

Di tahun ini, Agus mengatakan, BSM lebih optimis karena potensi pasar yang masih besar, dan dukungan Bank Mandiri sebagai induk melalui strategi "integrate the group" yang memungkinkan cross selling product dan aliansi bisnis yang lebih optimal. Selain itu, Agus menilai ada dukungan regulator dan stakeholder utama yang mencanangkan tahun 2015 sebagai tahun ekonomi syariah.

Agus pun meyakini, laba bersih BSM bisa kembali pada performa seperti tahun 2012 dan 2013 silam. "Tapi secara bertahap. Terutama melalui pembiayaan di segmen korporasi dan komersial melalui kerjasama/club deal dengan Bank Mandiri terutama pembiayaan kepada BUMN dan sektor infrastruktur," terang Agus.

Selain itu, BSM juga tetap menyalurkan pembiayaan segmen ritel yang berbasis payroll dan value chain nasabah-nasabah korporasi dan komersial terbaik. Sepanjang tahun ini, Agus bilang, BSM mengincar pertumbuhan pembiayaan sekitar 14%-16%. Dana Pihak Ketiga (DPK) 12%-14% untuk menjaga Finance to Deposit Ratio (FDR) pada kisaran 83%-85%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×