Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Minat masyarakat terhadap investasi emas semakin melonjak. Ini tercermin dari terkereknya bisnis emas di sejumlah bank syariah hingga saat ini. Apalagi kehadiran bullion bank juga berpotensi meningkatkan kesadaran masyarakat dan memberi dampak positif bagi perkembangan bisnis emas di Indonesia.
PT Bank Central Asia (BCA) Syariah misalnya. Perseroan mencatatkan pertumbuhan produk pembiayaan emasnya sebesar 180,4% secara tahunan atau YoY mencapai Rp 228 miliar hingga saat ini.
Direktur BCA Syariah, Pranata mengatakan, dengan kehadiran bullion bank pihaknya berharap akan turut mendorong literasi masyarakat terhadap keunggulan dan manfaat investasi di bank syariah.
Menurutnya saat ini BCA Syariah masih fokus untuk mengembangkan dan meningkatkan pemasaran produk ekisting yang dimiliki yaitu pembiayaan emas iB. Belum lama ini perseroan juga merilis fitur pengajuan pembiayaan emas secara online melalui mobile banking BSya.
"Inovasi ini merupakan salah satu upaya kami untuk memperluas dan mempermudah akses masyarakat pada produk BCA Syariah. Ke depan kami juga sedang menjajaki untuk mengembangkan produk tabungan emas," ungkap Pranata kepada kontan.co.id.
Baca Juga: Bisnis Pembiayaan dan Emas Tumbuh, Cermati Rekomendasi Saham BRIS
Saat ini pembiayaan emas Bank BCA Syariah menyumbang sekitar 14,3% dari total pembiayaan konsumer bank yang mencapai Rp 1,5 triliun.
Hingga akhir tahun pihaknya pun menargetkan pembiayaan emas dapat mendorong komposisi pembiayaan konsumer mencapai 16% dari total pembiayaan BCA Syariah.
Tak mau kalah, portofolio pembiayaan emas Bank CIMB Niaga Syariah juga tumbuh 57% YoY menjadi sebesar Rp 930 miliar pada kuartal I lalu.
Direktur Syariah Bank CIMB Niaga Pandji P. Djajanegara menilai, kehadiran bullion bank akan meningkatkan awareness masyarakat akan transaksi emas.
"Hal ini tentunya dapat memberi dampak positif bagi perkembangan bisnis emas kedepannya," ungkapnya.
Hingga akhir tahun 2025, Bank CIMB Niaga Syariah pun menargetkan pertumbuhan bisnis emas bisa capai sekitar 30%.
CIMB Niaga Syariah juga tengah mengkaji kemungkinan pengajuan izin usaha bullion bank. Menurut Pandji prosesnya telah sampai pada tahap pengkajian bersama CIMB Niaga sebagai bank induk.
Dalam menggenjot bisnis emas, pihaknya juga telah menerapkan beberapa strategi, seperti melakukan penjualan emas melalui cabang baik cabang syariah (KCS) maupun cabang konven (OC), mobile sales dan telesales.
Baca Juga: Bisnis Emas Sejumlah Bank Syariah Kian Berkilau pada Kuartal I-2025
Selain itu, Bank CIMB Niaga Syariah juga membuat program marketing seperti cashback program, bundling program dan cross selling program, serta mengembangkan akusisi secara digital melalui Digital Online Form platform hingga melakukan partnership dengan komunitas-komunitas.
Adapun PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatat pertumbuhan yang pesat pada pembiayaan kepemilikan emas melalui produk Solusi Emas Hijrah pada kuartal pertama 2025.
Direktur Utama Bank Muamalat Imam Teguh Saptono mengatakan, pada kuartal pertama 2025, outstanding pembiayaan Solusi Emas Hijrah Bank Muamalat mencapai Rp140,7 miliar.
Jumlah ini meningkat signifikan 1.854% dibandingkan outstanding pada kuartal pertama 2024 yang baru mencapai Rp7,2 miliar.
"Dinamika ekonomi saat ini mendorong masyarakat memiliki aset likuid yang bersifat melindungi nilai harta yaitu emas. Dengan permintaan yang tinggi, Bank Muamalat optimistis pertumbuhan pembiayaan Solusi Emas Hijrah bisa mencapai target pada tahun ini," kata Imam.
Bank ini menjadikan pembiayaan Solusi Emas Hijrah sebagai salah satu produk unggulan ke depan bersama produk pembiayaan Multiguna iB Hijrah dan KPR iB Hijrah. Penajaman produk tersebut kata Imam menjadi bagian reprofiling bisnis Bank Muamalat yang akan lebih fokus pada segmen ritel yang sehat dan berkelanjutan.
Selanjutnya: Kinerja Sektor Konsumen Non Primer Diperkirakan Pulih, Cermati Saham Jagoan Analis
Menarik Dibaca: Peringatan Dini Cuaca Besok 2-3 Juni, Provinsi Ini Staus Siaga Hujan Sangat Lebat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News