Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Tahun ini, bisnis gadai emas bank syariah masih bernasib sama yakni stagnan. Aturan main ketat masih menekan laju pertumbuhan bisnis gadai emas. Sejumlah bank yang dihubungi KONTAN kompak memasang target flat di tahun ini.
Direktur Bisnis Konsumer BNI Syariah Kukuh Rahardjo menyatakan, sampai akhir 2016, pihaknya hanya menargetkan outstanding bisnis gadai emas sebesar Rp 20 miliar sampai Rp 25 miliar.
“Target bisnis gadai emas tahun ini flat. Kami melihat bisnis gadai emas sifatnya lebih ke bisnis pelengkap, bukan bisnis inti,” imbuh Direktur Utama BNI Syariah Imam Teguh Saptono.
BRI Syariah setali tiga uang. Corporate Secretary Group Head BRI Syariah Indriati Tri Handayani bilang, pembiayaan bisnis gadai emas BRI ditargetkan mencapai Rp 207 miliar tahun ini. Per Maret 2016, BRI Syariah sudah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 163 miliar.
Sedikit berbeda, Bank Bukopin Syariah memasang target tinggi. Anak usaha Bank Bukopin ini percaya diri bisa mencapai pertumbuhan 30% ketimbang tahun lalu.
Menurut Riyanto Direktur Utama Bank Bukopin Syariah, pihaknya bakal mengandalkan performa kantor cabang untuk mencapai target. “Kami akan optimalkan penggunaan outlet,” ujar Riyanto kepada KONTAN, Rabu (20/4).
Bank Syariah Bukopin termasuk pemain buntut di segmen pembiayaan berskema gadai emas. Unit usaha Bank Bukopin ini baru melakoni bisnis gadai emas pada tahun 2013 sehingga berani memacu pertumbuhan tinggi.
Sekadar mengingatkan, setidaknya ada tiga aturan main yang masih menghambat pertumbuhan bisnis gadai emas. Pertama, aturan batas maksimum pembiayaan alias loan to value (LTV). Kedua, batas maksimum pembiayaan gadai emas dipatok maksimal Rp 250 juta. Ketiga, jangka waktu pembiayaan kepemilikan emas terbilang pendek atau di kisaran dua tahun sampai lima tahun.
Aturan ketat ini membuat perbankan syariah kurang menarik ketimbang lembaga gadai lain. Misalnya saja PT Pegadaian. Jika LTV untuk bank syariah sebesar 80%, tidak ada batasan maksimum di pegadaian.
Saat ini, Pegadaian masih mendominasi bisnis gadai emas. Hingga akhir 2015, Pegadaian menguasai 80% pangsa pasar bisnis gadai. Gadai emas mendominasi jenis pinjaman di Pegadaian atau mencapai 95% dari total pinjaman yang disalurkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News