Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) sepertinya masih harus bekerja ekstra keras. Pasalnya, strategi bisnisnya belum berhasil membuat laba perseroan positif. Alih-alih meraup untung, anak usaha PT Bank CIMB Niaga Tbk kembali menderita kerugian.
Berdasarkan Keterbukaan Informasi, hingga semester pertama tahun ini, CNAF membukukan kerugian sebesar Rp 242 juta. Padahal, pada periode sebelumnya, laba perseroan tercatat sebesar Rp 75,6 miliar. Maklumlah, pertumbuhan bisnis pembiayaan perseroan masih negatif.
Pada lini usaha pembiayaan konsumen, CNAF membukukan pembiayaan Rp 5,958 triliun atau turun tipis 1% ketimbang posisi akhir tahun lalu yang sebesar Rp 6,036 triliun. Sementara, lini usaha sewa pembiayaan melorot 7% menjadi Rp 279,531 miliar.
Lantaran lesunya aktivitas usaha pembiayaan ini, jumlah pendapatan perseroan terseret turun 9%. Penurunan ini dikarenakan tingginya beban operasional. Jumlah beban tercatat naik 7,4%, yaitu dari sebesar Rp 538,2 miliar menjadi Rp 578,3 miliar.
Untuk memperbaiki kinerjanya, perseroan pimpinan Rahardjo Satrio Unggul selaku Direktur Utama CNAF ini menempuh strategi menggiatkan aktivitas usaha yang dapat mendongkrak pendapatan berbasis komisi atawa fee based. Selain itu, perseroan juga akan menekankan strategi pembiayaan di segmen komersial dan mobil bekas, termasuk meningkatkan penetrasinya lewat direct financing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News