Reporter: Nadya Zahira | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis paylater di perusahaan fintech kian merekah. Tak terkecuali di Kredivo, yang mencatat kenaikan jumlah dan nilai transaksi paylater masing-masing hingga 58,59% (CAGR) dan 78.42% (CAGR) dalam lima tahun terakhir.
SVP, Marketing & Communications Kredivo, Indina Andamari mengatakan, peningkatan piutang pembiayaan buy now pay later (BNPL) tersebut menunjukkan paylater saat ini semakin populer sebagai metode pembayaran.
Ia menyebut pengguna Kredivo meningkat 20 kali lipat dalam kurun waktu yang sama atau kini berjumlah hampir 10 juta.
Pertumbuhan ini antara lain didorong tingginya kebutuhan masyarakat akan akses kredit yang mampu dijawab oleh Kredivo dengan menghadirkan layanan paylater yang mudah, aman, fleksibel dan terjangkau," kata Indina kepada Kontan.co.id, Selasa (10/9).
Baca Juga: Pembayaran Paylater Kian Populer, Bisnis Paylater Multifinance Terus Tumbuh
Tak hanya itu, menurut Indina, faktor lain yang membuat piutang pembiayaan BNPL Kredivo naik, juga karena sebagai metode pembayaran di sektor belanja offline yang meningkat tajam.
Ia menyebutkan, data Perilaku Pengguna Paylater Indonesia 2024 dari Kredivo dan Katadata Insight Center (KIC) menunjukkan transaksi offline berkontribusi sebesar 27,7% terhadap total transaksi paylater atau naik 169% sepanjang 2023.
Bahkan, paylater tetap menjadi kredit pertama bagi mayoritas responden (68%), terutama wanita dan milenial yang mencerminkan inklusivitas dan kemudahan paylater dalam memberikan akses kredit bagi konsumen.
“Ke depan, Kredivo terus berupaya memperluas jangkauan layanannya untuk memenuhi kebutuhan pengguna dan para merchant," imbuhnya
Kredivo akan melakukan ekspansi jaringan merchant yang berfokus pada merchant lokal di kota-kota tier dua dan tiga di Indonesia. Kemudian, Kredivo juga melakukan integrasi merchant offline di berbagai sektor, mulai dari F&B, fashion, elektronik, hingga kebutuhan rumah tangga.
“Kami juga melakukan upaya lain dengan penambahan layanan produk dan menawarkan tenor hingga 24 bulan, serta limit kredit hingga Rp 50 juta untuk pengguna dengan skor kredit yang terjaga," imbh Indina.
Menurut dia, langkah ini dilakukan guna menjawab permintaan pengguna untuk kebutuhan limit lebih tinggi dan tenor lebih panjang sekaligus mendorong daya beli masyarakat dengan solusi kredit yang mudah, aman, fleksibel dan terjangkau.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
