Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Sempat terpuruk di awal tahun, bisnis pembiayaan kendaraan niaga diyakini bakal membaik di tiga bulan terakhir 2014. Beberapa pelaku usaha dari berbagai sektor diprediksi akan mulai merealisasikan belanja mobil untuk keperluan usaha.
Sejak awal 2014, sebagian pelaku bisnis memang menahan ekspansi, termasuk pengadaan kendaraan akibat melemahnya pertumbuhan ekonomi di dalam negeri. Selain itu, efek pemilu menyebabkan pengusaha cenderung bersikap wait and see.
Namun setelah adanya kepastian pemerintahan baru, langkah ekspansi pun diperkirakan mulai berjalan. Dus, permintaan mobil komersial pun bakal terdongkrak. "Saya yakin akan membaik mendekati akhir tahun ini," kata Direktur Artha Prima Finance Fauzan Adriansyah.
Di kuartal keempat ini, permintaan kendaraan niaga di pasaran diperkirakan bisa meningkat antara 10% sampai 15% dibanding dengan kuartal sebelumnya. Artha Prima memanfaatkan kuartal keempat ini untuk menggenjot target penyaluran pembiayaan sampai tutup tahun ini yang dipatok sebesar Rp 1,5 triliun.
Sampai sembilan bulan pertama tahun ini, penyaluran pembiayaan Artha Prima Finance menciut sekitar 10% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Penyaluran kredit Artha Prima sampai September mencapai sekitar Rp 1 triliun.
Artha Prima pun berupaya memperbesar penetrasi ke pasar mobil penumpang yang kondisinya dinilai lebih aman. Perusahaan pembiayaan ini juga lebih memfokuskan diri di Pulau Jawa dengan memanfaatkan kegiatan ekonominya yang berjalan stabil.
Perusahaan pembiayaan lain, Astra Credit Company (ACC), juga optimistis, pasar pembiayaan kendaraan komersial di triwulan terakhir 2014 bakal moncer. ACC memprediksi, banyak pengusaha akan merealisasikan rencana pembelian mobil untuk keperluan bisnis – yang sebelumnya tertahan.
Menurut CEO ACC Jodjana Jody, meski pasarnya mengendur, pembiayaan kendaraan komersial ACC meningkat pesat. Dalam sembilan bulan pertama tahun ini, penyaluran pembiayaan kendaraan niaga ACC melonjak sekitar 30% ketimbang periode sama tahun lalu. Utamanya untuk pembiayaan pikap dan truk berbobot dua ton. "Potensi pasarnya untuk naik lagi cukup terbuka," ujar dia.
Hingga September 2014, ACC menyalurkan pembiayaan sekitar Rp 20,8 triliun, tumbuh 5% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Meski pasar kendaraan roda empat termasuk kendaraan niaga masih cukup baik, ACC masih mempertahankan target pembiayaan Rp 26 triliun sampai tutup tahun ini, sama seperti tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News