Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) telah menaikkan suku bunga kreditnya selama setahun terakhir.
Meski begitu, Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi mengatakan pihaknya melakukan penyesuaian bunga kredit tetap secara hati-hati agar tidak berdampak pada jatuhnya ke kualitas kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL)
Yuddy menyebut, kenaikan suku bunga memberikan tekanan pada biaya dana perbankan. "Transmisinya pada suku bunga kredit dilakukan secara berhati-hati agar tidak berdampak pada NPL," kata Yuddy kepada Kontan, Senin (27/11).
Adapun selama satu tahun terakhir Yuddy menyebut pihaknya telah menaikkan bunga kredit segmen ritel dan juga segmen korporasi.
"Di BJB sebagai contoh, terkait perkembangan Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) dalam satu tahun terakhir, segmen yang mengalami kenaikan adalah ritel dengan kenaikan SBDK 1,15% yoy dan korporasi dengan kenaikan 1,28%," jelas Yuddy.
Baca Juga: Saham Perbankan Digital Kompak Menguat, Ini Rekomendasinya
Adapun SBDK Bank BJB per November 2023 di segmen kredit korporasi tercatat sebesar 7,07% dan kredit retail sebesar 9,59%.
Namun demikian dalam implementasinya, Yuddy bilang pihaknya juga tetap memperhatikan profil daripada calon debitur, apakah debitur tersebut merupakan debitur yang berisiko sehingga diperlukan tambahan premi risiko yang tinggi atau tidak.
Sebagai informasi, Bank Indonesia mencatat bunga kredit baru mencapai 10,01%, sudah naik 82% bps dari Desember. Bunga kredit tertinggi ada pada Bank Pembangunan Daerah (BPD) dan Bank Asing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News