CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.343.000   21.000   0,90%
  • USD/IDR 16.729   -36,00   -0,21%
  • IDX 8.407   44,65   0,53%
  • KOMPAS100 1.165   5,83   0,50%
  • LQ45 849   5,46   0,65%
  • ISSI 293   1,52   0,52%
  • IDX30 443   2,43   0,55%
  • IDXHIDIV20 514   3,54   0,69%
  • IDX80 131   0,83   0,64%
  • IDXV30 136   0,12   0,09%
  • IDXQ30 142   1,06   0,76%

BNI akan menurunkan bunga kartu kredit


Jumat, 07 Desember 2012 / 14:17 WIB
BNI akan menurunkan bunga kartu kredit
ILUSTRASI. Kurs dollar-rupiah di BCA hari ini Jumat 3 September 2021, intip sebelum tukar valas./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/21/11/2012.


Reporter: Anna Suci Perwitasari |

JAKARTA. Surat Edaran (SE) No 14/34/DASP, Bank Indonesia (BI) yang mematok bunga kartu kredit maksimal 2,95% per bulan atau 35,4% selama setahun dinilai PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI/BNI) tidak berpengaruh banyak pada bisnis bank.

Maksudnya, bank tidak melakukan penyesuaian secara besar-besara. General Manager Divisi Bisnis Kartu BNI Wiweko Propojakti menjelaskan, hal itu terjadi lantaran tidak semua jenis kartu kredit yang dikeluarkan BNI mengalami penurunan suku bunga.

"Untuk jenis kartu kredit silver dan gold milik kami dari dulu suku bunganya sudah 2,95%. Artinya sudah sesuai dengan ketentuan BI," ujarnya, Jumat (7/12). Menurutnya, yang akan mengalami penyesuaian suku bunga adalah jenis kartu kredit Platinium dan Titanium.

"Mulai 1 Januari 2013, suku bunga untuk kartu kredit Platinium dan Titanium akan kami turunkan 30 basis poin jadi 2,95%," tambah Dodit, sapaan Wiweko. Penurunan ini memang memberikan pengaruh, tapi dapat dikompensasi melalui penggunaan kartu kredit itu sendiri. 

"Penurunan ini hanya berpengaruh terhadap 13% dari jumlah kartu dan 25% dari outstanding balance (nilai kredit)," ujarnya. 

Karena merasa tak akan berpengaruh terlalu besar, BNI pun mematok pertumbuhan nilai transaksi menggunakan kartu kreditnya mencapai 32% yang setara dengan Rp 23 triliun. Nilai transaksi kartu kredit BNI diperkirakan mencapai Rp 18 triliun di akhir 2012 atau naik 26%. "Hingga November, nilai transaksi kartu kredit kami mencapai Rp 16,2 triliun," tambah Dodit.

Untuk menggenjot kenaikan sekitar 32% tahun depan, perusahaan berstatus Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini akan fokus menggarap jenis kartu Gold, Titanium, Platinum, Signature dan Infinite. Sementara untuk kartu kredit jenis silver diprediksi tidak akan ada promo khusus.

Alasan Dodit adalah karena nilai transaksi di kelima jenis tersebut adalah yang paling tinggi dan risiko gagal bayarnya rendah. "NPL (non performing loan) untuk jenis-jenis tersebut hanya 1,1%. Sedangkan NPL keseluruhan 2,1%. Jadi sebenarnya sangat aman," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×