Reporter: Yoliawan H | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) melihat secara umum siklus di awal tahun ini memang kredit agak melambat. Bahkan secara industri, pertumbuhan kredit tercatat hanya tumbuh 7,55% year on year (yoy).
Herry Sidharta, Wakil Direktur Utama BNI menjelaskan, pertumbuhan kredit perbankan yang rendah pada awal tahun secara umum dipengaruhi oleh siklus awal tahun.
Disamping itu tantangan pertumbuhan kredit terutama segmen korporasi dan BUMN dipengaruhi juga dengan kecenderungan perusahaan-perusahan mencari sumber pembiayaan lainnya terutama dari pasar modal.
“Sehingga pembiayaan dari perbankan tidak menjadi satu-satunya sumber utama pembiayaan,” jelas Herry kepada Kontan.co.id, Minggu (25/3).
Menurutnya, untuk BNI sendiri, pada Januari 2018 kredit mampu tumbuh 8,1% yoy. Angka ini masih ada di atas pertumbuhan industri. Ke depannya, kredit diperkirakan akan tumbuh seiring dengan masih besarnya potensi penyaluran kredit terutama untuk pembiayaan infrastuktur, pertanian dan kredit komersial lainnya.
“Namun memang untuk kuartal I ini masih akan menjadi tantangan sektor perbankan secara umum,” ujar Herry.
Herry menjelaskan lebih lanjut, tahun ini pertumbuhan kredit secara tahunan di 2018 diproyeksikan akan tumbuh 13% hingga 15%. Tentu target ini disesuaikan dengan siklus yang biasa terjadi.
Kemungkinan di akhir kuartal II 2018 percepatan pertumbuhan sudah mulai akan terasa hingga puncaknya pada kuartal IV 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News