Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) akan mengalokasikan belanja modal alias capital expenditure (capex) pada tahun ini berkisar Rp 2 triliun.
Direktur Perencanaan dan Operasional BNI, Bob T. Ananta mengatakan, mayoritas anggaran yang disiapkan perseroan akan dipergunakan untuk pengembangan teknologi informasi (IT) perseroan. "Kira-kira sekitar Rp 2 triliun lebih, dan sekitar 50% lebih untuk IT," tuturnya, Kamis (12/1).
Jumlah tersebut lebih rendah dibanding belanja modal tahun 2016 sebesar Rp 2,8 triliun. Tahun lalu, realisasi capex BNI naik sebesar 56% dibandingkan tahun 2015. Penggunaan capex tahun lalu antara lain 50% untuk investasi teknologi, lalu 40% untuk investasi tanah, gedung, kantor dan mesin ATM dalam rangka pengembangan bisnis, dan 10% sisanya untuk peremajaan alat-alat penunjang.
Senior Executive Vice President (SEVP) Teknologi Informasi BNI Dadang Setiabudi menyebut, berkat pengembangan IT yang cukup signifikan, transaksi perbankan berbasis internet menunjukan pertumbuhan secara total sebanyak 20%.
Adapun peningkatan tertinggi terjadi di channel internet banking dengan pertumbuhan pengguna secara tahunan mencapai 47% dan total kenaikan jumlah transaksi sebanyak 30%. Sayang, Dadang enggan menyebut nominal atau besaran transaksi internet banking BNI. "Internet banking pertumbuhan mencapai hampir 20%," ucapnya.
Lanjut Dadang, tahun 2017, BNI akan memasuki implementasi awal digital banking, fitur atau fasilitas pada e-channel (multichannel). "Dalam hal ini BNI berupaya menyediakan fitur yang relatif sama bagi channel e-banking yang ada," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News