Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia (Persero) sempat dikabarkan berencana mengakuisisi sebuah bank digital. Bahkan, disebut-sebut BNI telah memiliki dana yang cukup untuk melakukan aksi itu. Namun kabar itu dibantah oleh manajemen.
Direktur Teknologi Informasi dan Operasi BNI YB Hariantono mengatakan tidak akan mengakuisisi bank digital. Lantaran untuk memiliki bank digital, harus memiliki banyak persiapan. Mulai dari memiliki mitra dengan ekosistem digital yang kuat.
Kedua, harus ada partner technology, ketiga, harus ada sumber daya manusia digital yang bisa menjalankan bagian dari bank digital. Syarat-syaratnya berat, susah ketemu opportunity-nya,” ujar YB Hariantono kepada Kontan.co.id, Selasa (7/9).
Baca Juga: Antisipasi dampak restrukturisasi, Himbara diminta miliki LAR coverage minimal 30%
leh sebab itu, bank berlogo 46 ini memilih untuk fokus digitalisasi BNI. Mulai dari pengembangan produk dan proses bisnis secara digital. Lalu Mengembangkan platform digital. Juga mengembangkan open API atau open banking untuk terhubung kepada ekosistem digital.
“Kami tidak berminat untuk membangun digital bank dari 0. Sudah banyak contoh dari bank bank digital lain yang gagal,” katanya.
Ia bilang BNI telah mengembangkan Open Banking Services agar dapat melakukan lebih banyak kolaborasi dengan fintech serta e-commerce.
YB Hariantono bilang kolaborasi dengan fintech tersebut akan semakin melengkapi layanan keuangan yang dapat diakses oleh nasabah BNI.
Selanjutnya: Jumlah nasabah tajir di Bank BNI terus meningkat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News