Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) terus mengoptimalkan bisnis internasional. Direktur Treasury dan Internasional BNI Henry Panjaitan mengatakan, selama periode Januari hingga Maret 2022, BNI membukukan volume transaksi perdagangan ekspor sebesar US$ 1,53 miliar.
"Nilai ini tumbuh 34,68 % dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Sedangkan untuk volume impor US$ 1,12 miliar tumbuh sebesar 131,22 % dibanding periode sama di tahun lalu," ujar Henry dalam keterangan tertulis pada Selasa (12/4).
Guna meningkatkan bisnis internasional, BNI menghadirkan layanan BNI Smart Trade untuk kebutuhan perdagangan (trade) baik dalam maupun luar negeri atau ekspor-impor.
Baca Juga: Dorong UMKM Go Global, BNI Koneksikan Xpora dengan Diaspora
Produk BNI Smart Trade meliputi letter of credit (LC), surat kredit berdokumen dalam negeri (SKBDN), standby letter of credit (SBLC), demand guarantee, counter guarantee dan supply chain financing based on open account financing.
Layanan trade finance BNI didukung sistem digital yang handal melalui BNI Trade Online ( BTO ) yang terintegrasi dengan BNI Direct, jaringan internasional yang luas dan satu-satunya bank BUMN di Indonesia yang memiliki jaringan global di 6 negara.
BNI juga memiliki 30 remittance representative di 8 negara, dan lebih dari 1.400 correspondent. BNI melayani seluruh nasabahnya dengan lebih dari 137.000 jaringannya (BNI ATM, Agen46, dan Business Center) serta dilayani oleh 39 tenaga trade finance officer ( TFO ) yang tersebar di kantor wilayah di seluruh Indonesia untuk memberikan advisory mengenai trade finance dan perdagangan internasional.
Baca Juga: BNI Catat DPK dari Agen46 Capai Rp 2,28 Triliun Pada Februari 2022
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News