Reporter: Arthur Gideon | Editor: Didi Rhoseno Ardi
JAKARTA. Di saat bank lain mengalami pengetatan likuiditas valuta asing ( valas), PT BNI Tbk malah mengalami hal sebaliknya. Kemarin (10/12), bank pelat merah ini mendapat komitmen pinjaman bilateral dalam bentuk dolar dari salah satu bank besar di Amerika.
Direktur Utama BNI Gatot M. Suwondo mengatakan, pinjaman bilateral tersebut diperoleh dari Wachovia Bank senilai US$ 100 juta dengan tenor satu tahun. Pemberian pinjaman akan dilakukan dalam dua skema. "Tahap pertama sebesar US$ 50 juta akan digunakan untuk trade financing dan tahap kedua, sebesar US$ 50 juta akan digunakan untuk working capital," ungkapnya kemarin, (10/12) di Jakarta.
Gatot menjelaskan, pinjaman ini akan membuat likuiditas valas BNI cukup kuat. Selain itu, pinjaman ini juga membuktikan bawa BNI cukup dipercaya oleh internasional.
Dia melanjutkan, kerjasama ini sebenarnya bukan kerjasama yang baru. Kedua belah pihak sudah menjalin kerjasama sejak lama untuk transaksi bisnis internasional.
Untuk diketahui, pada minggu lalu BNI juga mendapatkan komitmen pinjaman dari Standard Chartered Bank (SCB). Komitmen tersebut dalam bentuk pinjaman inter bank dengan salah satu skema swap.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News