kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45916,64   -18,87   -2.02%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BNI Gandeng KBRI Jepang Membuka Sentra Distribusi UMKM


Sabtu, 30 April 2022 / 15:58 WIB
BNI Gandeng KBRI Jepang Membuka Sentra Distribusi UMKM
ILUSTRASI. BNI. KONTAN/Baihaki/1/3/2022


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Jepang menyiapkan Sentra Distribusi guna menekan biaya logistik dan membuat produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lebih kompetitif. 

Sentra distribusi ini menggunakan strategi dropship yang dinilai efektif untuk UMKM dalam meningkatkan penjualannya. 

Direktur Treasury & Internasional BNI Henry Panjaitan mengungkapkan, perseroan telah menyiapkan ruang pertemuan di kantor BNI Tokyo yang bisa digunakan UMKM untuk business meeting. “Kami punya produk display produk UMKM, virtual business matching yang bisa langsung dijual di Jepang,” kata Henry dalam keterangan resminya, Sabtu (30/4). 

Selain itu, lanjutnya, BNI juga memberikan informasi tentang karakteristik pasar Jepang pada sentra UMKM Ekspor di Indonesia yang tersebar di tujuh kota dan melakukan promosi secara terpadu. BNI melalui BNI Xpora aktif membawa UMKM ke pameran bergengsi secara global untuk menampilkan produknya.

Baca Juga: Layanan Superapps Bank Besar Akan Perbanyak Fitur Baru Tahun Ini

Sebagai perusahaan yang memiliki berbagai cabang di luar negeri, BNI memiliki visi untuk membawa Indonesia menuju dunia, termasuk Jepang. Henry bilang, Negeri Sakura itu memiliki standar yang sangat tinggi untuk sebuah produk, sehingga UMKM yang bisa menembus pasar ini pun harus memiliki kemampuan yang mumpuni. 

Mengingat kualifikasi suatu produk sangat tinggi, kunci sukses produk kualitas, layanan dan after sales service. Di sinilah peran BNI menurut Henry untuk melakukan pendampingan agar bisa menembus pasar Jepang. 

Jepang menjadi salah satu negara menarik bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) asal Indonesia untuk memasarkan produknya. Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi menyebutkan, sektor otomotif, fesyen, pangan, dan perhiasan memiliki potensi besar untuk UMKM lokal menembus pasar negeri sakura tersebut. 

“Kalau di Jepang, usaha mikro memang agak susah. Tetapi yang menengah banyak dan punya kesempatan berkembang. Salah satu produk UMKM yang sudah berhasil yakni ekspor batik, yang meningkat 300%, kemudian perhiasan dan mutiara angkanya melewati US$ 45 juta dolar,” kata Heri. 

Baca Juga: BNI Kantongi Fee Based Income Rp 4,03 Triliun pada Triwulan I

Selain batik dan perhiasan, produk pangan Indonesia pun kini mulai banyak diminati. Hal ini seiring tingginya peran diaspora Indonesia yang menjadi agen perdagangan. Diaspora Indonesia yang tersebar di berbagai negara berperan penting dalam peningkatan ekspor, terutama bagi UMKM. 

Diaspora bisa menjadi penghubung serta pintu gerbang UMKM lokal untuk menembus pasar ekspor. Ini penting karena kini lebih dari 70.000 diaspora Indonesia di Jepang, dan hingga akhir tahun diprediksi mencapai 80.000.

“Peningkatan diaspora di Jepang ini karena dibutuhkan sekitar 1,3 juta tenaga kerja. Ini yang menjadi potensi mengapa diaspora bisa menjadi agen perdagangan Indonesia dengan Jepang, dan menjadi pintu masuk,” pungkas Heri. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×