kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BNI mantapkan langkah akuisisi satu bank kecil


Senin, 21 Desember 2015 / 19:58 WIB


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Bank Negara Indonesia (BNI) tetap memasukkan rencana untuk mengakuisisi perusahaan perbankan dalam rencana bisnis bank (RBB) 2016.

Hal tersebut ditekankan oleh Direktur Utama BNI Achmad Baiquni. Menurutnya, rencana tersebut masih tetap dimasukkan dalam RBB lantaran perseroan memang berancang-ancang untuk memiliki sebuah anak usaha berupa bank yang mampu sejalan dengan core bisnis BNI.

Baiquni bilang, saat ini bank yang memiliki logo 46 masih memilah-milah calon pinangannya tersebut. Meski begitu, ia memberikan bocoran bahwa bank yang diincar oleh BNI merupakan bank yang memiliki perkembangan bisnis ritel, usaha kecil menengah (UKM) dan juga konsumer.

"Core bisnis BNI adalah korporasi tetapi kami juga akan mengembangkan ritel, menengah dan konsumer. Sehingga kalau masih ada bank yang kuat bisnis ritelnya, itu merupakan potensi," ucap Baiquni di Jakarta, Senin (21/12).

Baiquni mengaku hingga saat ini bank yang nangkring di papan bursa dengan kode emiten BBNI ini belum menemukan calon bank yang pas untuk bersanding. Selain itu, BNI pun belum mematok besaran price to book value (PBV) calon bank pinangannya itu.

Baiquni bilang, perseroan tentu memiliki target tersendiri untuk mencaplok satu bank kecil lainnya. "Kami tentu maunya yang PBV murah. Tapi semuanya itu relatif kan, maka tidak bisa kami katakan sekarang. Kami tetap akan melihat kinerja bank-nya juga," katanya.

Selain itu, BNI juga belum menentukan bank umum kegiatan usaha (BUKU 2) atau BUKU 1 yang akan diakuisisi. Menurut Baiquni, anggaran untuk membeli memiliki anak usaha berupa bank akuisisi itu akan sangat fleksibel.

Semisal, jika ada dana yang kurang selama satu semester untuk membeli bank, maka BNI akan melakukan revisi atas pembelian bank tersebut pada RBB edisi revisi yang diserahkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Anggaran bagi kami fleksibel, mungkin kami tidak ikut menyusun namun kalau kurang bisa coba lagi pada semester II-2016 agar revisi. Sekarang mencari targetnya dulu bukan anggarannya, yang mau dipinang dulu,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×