kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BNI memacu bisnis nasabah tajir


Senin, 21 Desember 2015 / 08:10 WIB
BNI memacu bisnis nasabah tajir


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Meski daya beli masyarakat mengempis, Bank Negara Indonesia (BNI) masih berharap besar dari kredit konsumer. Bank berlogo angka 46 ini bersiap memoles kinerja tahun depan dengan memacu kredit konsumer.

Demi mencapai target itu, BNI merilis sejumlah strategi andalan di pengujung 2015. Mereka berambisi mendongkrak penyaluran kredit konsumer di 2016 lewat dua bisnis andalan: layanan nasabah tajir (wealth management) dan kredit pemilikan rumah (KPR).

Grace Pongsamma, General Manager Customer Management & Marketing BNI, menuturkan, banknya membidik pertumbuhan nasabah prioritas BNI Emerald mencapai 50.000 nasabah di sepanjang tahun 2016.

Angka itu meningkat 66,7% dari posisi saat ini yang tercatat sebanyak 30.000 nasabah kelas kakap, dengan dana kelolaan total sebesar Rp 60 triliun. Beragam fitur menjadi strategi utama BNI. Yang terbaru, bank pelat merah ini membidik kantong nasabah kaya yang gemar bermain golf, dengan meluncurkan Golf Privilege kemarin (20/12).

"Fitur ini diharapkan bisa meningkatkan loyalitas nasabah dan nasabah baru BNI Emerald," kata Grace. Di bisnis KPR, tahun depan BNI memasang target peningkatan penyaluran kredit sebesar 16%.

Anggoro Eko Cahyo, Direktur Consumer Retail BNI, bilang, target pertumbuhan itu dua kali lipat dibanding realisasi penyaluran KPR tahun ini. "Akhir tahun 2015 kami menargetkan KPR tumbuh 8% dan sepertinya masih on the track. Masih bisa tercapai antara 8% sampai dengan 10%," ujar Anggoro.

Untuk mengejar target itu, BNI fokus menggarap KPR untuk hunian pertama. Komposisi kredit rumah pertama di BNI mencapai 70% dan sisanya yang 30% merupakan KPR rumah seken. Mereka membidik pasar KPR dengan kisaran plafon mulai Rp 350 juta sampai Rp 400 juta.

Info saja, KPR menyumbang porsi 61% terhadap total baki kredit konsumer bank ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×