Reporter: Christine Novita Nababan |
JAKARTA. PT Bank BNI Tbk (BBNI) dan PT Angkasa Pura II (Persero) menjalin kerja sama di bidang penyediaan jasa perbankan dan pengelolaan arus kas atau cash management. Dari kemitraan ini, bank berpeluang mengelola dana sebesar Rp 8 miliar per hari dan US$ 6 juta AS per hari.
Krishna R. Suparto, Direktur Business Banking BNI mengatakan, pihaknya menjanjikan keunggulan efisiensi waktu dan proses transaksi. "Kini, Angkasa Pura II bisa melihat berapa dana yang masuk dan keluar secara otomatis, terintegrasi, dengan sistem online,” ujarnya, ketika ditemui KONTAN, Kamis (9/2).
Selain tambahan dana murah berbentuk giro, BNI tentu saja memperoleh pendapatan komisi atau fee based income. "Kerja sama ini membantu kami mencapai komposisi dana murah atau giro dan tabungan menjadi 60% dari total dana pihak ketiga," katanya. Sementara fee based income tahun ini ditargetkan tumbuh 25% dari tahun 2011.
Sampai kuartal III-2011, BNI mencatatkan pendapatan nonbunga sebesar Rp 5,72 triliun. Pencapaian ini meningkat 28% dibandingkan angka pada kuartal III setahun lalu yang bertengger di angka Rp 4,48 triliun. Selain dari cash management, bank memperoleh komisi dari bisnis remitansi, kartu kredit, transaksi onlen dan sebagainya.
Pada kesempatan yang sama, BNI dan Angkasa Pura II juga menandatangani nota kesepahaman untuk kerja sama bisnis yang lebih luas. Antara lain, pemberian fasilitas pinjaman, penerbitan kartu pegawai elektronik (KPE), layanan produk deposito, giro dan tabungan, pembayaran gaji pegawai, termasuk pemberian kredit konsumen.
Di kredit modal kerja dan investasi, Angkasa Pura mengaku belum terlalu berminat, karena kebutuhan belanja modal tahun ini sudah terpenuhi. BNI mematok kredit korporasi tahun ini senilai Rp 67 triliun atau tumbuh 18% dari realisasi 2011. Kredit sebagian besar mengalir ke proyek infrastruktur dan industri minyak dan gas (migas).
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga terus memperbesar fee based dan dana murah dari layanan terhadap korporat. Zulkifli Zaini, Direktur Utama Bank Mandiri, sebelumnya mengatakan, pihaknya mengincar komposisi giro dan tabungan tahun ini mencapai 63% dari realisasi 2011 sebesar 60%.
Hingga September 2011, dana giro Bank Mandiri naik 16% menjadi Rp 69,79 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 59,38 triliun. Adapun tabungan meningkat sekitar Rp 134,65 triliun atau 20% ketimbang periode yang sama tahun lalu sebesar
Rp 111,586 triliun. "Dana murah menjadi sumber penghematan kami," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News