kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BNI Multifinance catat pembiayaan Rp 28,45 miliar telah keluar dari restrukturisasi


Selasa, 01 September 2020 / 10:27 WIB
BNI Multifinance catat pembiayaan Rp 28,45 miliar telah keluar dari restrukturisasi
ILUSTRASI. BNI Multifinance


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pembiayaan masih memproses permintaan restrukturisasi pembiayaan nasabah terdampak Covid-19. Pemain multifinance melihat beberapa kontrak pembiayaan yang mendapatkan keringan itu mulai keluar dari restrukturisasi.

PT BNI Multifinance mengaku belum bisa memproyeksi potensi pembiayaan yang telah direstrukturisasi bakal menjadi NPF. Direktur Utama BNI Multifinance Hasan Gazali Pulungan bilang hal itu akan berkaitan dengan seberapa cepat persoalan Covid-19 bisa diselesaikan.

Baca Juga: Siap bayar obligasi, Pefindo tegaskan rating idAA untuk Bussan Auto Finance

“Namun berita positifnya, posisi Jumat tanggal 28 Agustus 2020, ada 49 knotrak yang sudah keluar dari restrukturisasi Covid 19. Rinciannya 11 kontrak dibatalkan nasabah, 5 kontrak melakukan penyelesaian, 31 kontrak penyelesaian tenor restrukturisasi Covid-19. Sedangkan dua kontrak lainnya telah lunas,” ujar Hasan kepada Kontan.co.id pada Senin (31/8).

Bahkan Ia mengaku per Senin (31/8), terdapat tiga kontrak pembiayaan senilai Rp 2,7 miliar yang masuk restrukturisasi telah dilunasi. Hasan bilang total pembiayaan yang sudah keluar dari Restrukturisasi Covid-19 sebanyak 52 kontrak dengan outstanding Rp 28,45 miliar.

“Untuk menjaga NPF kembali lagi kepada proses penyaluran pinjaman yang Lebih selektif. Kita berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga keseimbangan antara installmen dengan new booking sekaligus percepatan penyelesaian pinjaman yang jatuh ke NPF,” tambah Hasan.

Ia mengaku NPF BNI Multifinance pada Juli 2020 berdasarkan umur tunggakan berada di level 1%. Ia menyebut semua pembiayaan bermasalah itu sudah dicadangkan dan menyesuaikan ketentuan PSAK 71.

Baca Juga: AB Sinar Mas Multifinance menerbitkan obligasi dengan bunga hingga 11%

Kepala Eksekutif Pengawas IKNB OJK Riswinandi mengakui kualitas pembiayaan bermasalah mengalami penurunan.OJK mencatat non performing financing (NPF) secara gross di level 5,5% per Juli 2020. Namun Ia menekankan NPF secara netto, hanya di level 1,88% di tujuh bulan pertama tahun ini.

“Artinya perusahaan pembiayaan tetap konsisten membentuk pencadangan untuk antisipasi risiko yang ada. Dalam proses restruk ini, sesuai persyaratan awal di Maret 2020, perusahaan pembiayaan terbuka dan meminta yang penuhi kriteria harus pro aktif datang,” jelas Riswinandi.

Asal tahu saja, OJK mencatatkan sebanyak182  perusahaan pembiayaan telah menerima pengajuan restrukturisasi dari 5,14 juta kontrak.Hingga 26 Agustus, realisasi restrukturisasi mencapai 4,5 juta kontrak. Total nilai kredit dan bunga yang sudah direstrukturisasi mencapai Rp 176,33 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×