kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   18.000   1,19%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

BNI Perkuat Literasi dan Inklusi Keuangan Para Pengelola Sampah


Sabtu, 15 Juni 2024 / 21:29 WIB
 BNI Perkuat Literasi dan Inklusi Keuangan Para Pengelola Sampah
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi keuangan melalui agen laku pandai BNI Agen46 di kawasan Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan, Kamis (14/10).


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) berkolaborasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar program edukasi keuangan bagi pengelola sampah dan masyarakat peduli sampah di Kecamatan Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat.

Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, kepercayaan diri, dan perilaku masyarakat dalam mengelola keuangan mereka di masa depan. Selain itu, juga untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang produk dan layanan perbankan serta risikonya.

Direktur Network and Services BNI Ronny Venir mengatakan,  BNI proaktif dalam memberikan edukasi dan literasi keuangan kepada masyarakat. Perseroan siap  memberikan informasi terkait kemudahan dalam mengakses produk dan layanan perbankan.

Sejalan dengan komitmen tersebut, BNI menerapkan Sustainable Banking melalui program Bank Sampah. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat, khususnya dalam pengelolaan sampah.

Baca Juga: BNI Luncurkan Kartu Kredit untuk Milenial dan Gen Z

"Bank Sampah merupakan terobosan kami yang telah berhasil diimplementasikan di beberapa daerah. Kami ingin Bank Sampah ini menjadi sebuah model yang dapat menjadi percontohan positif bagi pelaku usaha atau UMKM," ujar Ronny dalam keterangnnya, Sabtu (15/6).

Ia menerangkan, keberadaan Bank Sampah itu masyarakat dalam bertransaksi dan menabung. Masyarakat dapat memilah sampah, menyetorkannya secara periodik, dan nilai sampahnya akan dikonversikan menjadi nominal tabungan. 

Lalu, pencatatan dilakukan secara online menggunakan Electronic Data Capture (EDC) Agen46 sehingga konversi sampah langsung tercatat di buku tabungan.

Selain itu, BNI juga membuka peluang bagi para pengelola sampah untuk bergabung menjadi BNI Agen46 dengan berbagai benefit yang bisa didapatkan. Hal ini sejalan dengan ketentuan OJK tentang peningkatan literasi dan inklusi keuangan di sektor Jasa Keuangan bagi konsumen dan masyarakat.

Menurut Ronny, keberadaan BNI Agen46 mencerminkan komitmen serius BNI dalam memperluas inklusi keuangan di Indonesia dan memberikan kesempatan bagi masyarakat yang memiliki usaha kecil menengah untuk menjadi bagian dari ekosistem perbankan. 

Baca Juga: Fundamental yang Solid Menopang Prospek Bank BNI (BBNI)

“Dengan menjadi agen, mereka tidak hanya mendapatkan penghasilan tambahan, tetapi juga memperluas jangkauan layanan keuangan di komunitas mereka sendiri,” ujar Ronny.

Sebagai wujud komitmen BNI dalam memberikan kemudahan akses perbankan bagi para pengelola sampah, BNI memberikan sertifikat Agen46 dan Tabungan Bisnis kepada dua peserta terpilih. BNI juga memberikan dukungan pembiayaan BNI KUR kepada UMKM setempat yang bergerak di bidang pengelolaan sampah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×