Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA.Pemerintah telah menetapkan skema pendanaan proyek Light Rail Transit (LRT). Proyek senilai Rp 23 triliun tersebut akan dibiayai dari kombinasi pendanaan pemerintah dan pinjaman perbankan.
Pendanaan perbankan akan dibebankan kepada Bank BUMN yakni BRI, BNI dan Bank Mandiri serta didukung oleh PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI). " Nanti porsi pinjaman dari SMI dan tiga bank BUMN akan sama," kata Menteri BUMN, Rini Soemarno, Jumat (10/3).
Ditemui dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), Ahmad Baiquni mengatakan, pihaknya siap memberikan pinjaman sebesar Rp 6 triliun untuk proyek LRT tersebut.
Seperti diketahui, proyek LRT tersebut diputuskan akan dibiayai perbankan sebesar 67% atau sebesar Rp 18 triliun. Sedangkan 33% akan didanai oleh pemerintah lewat Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada PT Kereta api Indonesia (KAI) dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI).
Tahun lalu, PMN kepada ADHI untuk proyek tersebut sudah diberikan tahun lalu sebesar Rp 1,4 triliun. Sedangkan kepada KAI telah diberikan Rp 2 triliun tahun lalu dan rencananya akan disuntik lagi sebesar Rp 5,6 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News