Reporter: Christine Novita Nababan |
JAKARTA. Bank semakin gencar membidik nasabah anak-anak. Jika Permata Bank memiliki Permata Bintang dan Bank Rakyat Indonesia memiliki produk Junio, giliran Bank BNI Syariah merilis Tunas iB Hasanah, produk tabungan yang diperuntukkan bagi nasabah di bawah 17 tahun.
Meluncur bertepatan dengan musim liburan sekolah, Imam Teguh Saptono, Direktur Bisnis BNI Syariah berharap bisa membukukan 20.000 rekening baru sampai akhir tahun nanti. "Dengan dana terhimpun ditargetkan mencapai sedikitnya Rp 40 miliar," ujarnya, ketika ditemui KONTAN, Sabtu (7/7).
Optimisme itu bukan isapan jempol mengingat setoran awal Tunas iB Hasanah dipatok minimal
Rp 100.000. Perseroan juga rela menyambangi sekolah-sekolah untuk memasarkan produk anyarnya. Menurut Imam, upaya tersebut bukan semata-mata penetrasi pasar, melainkan juga untuk mengedukasi layanan perbankan pada usia dini. Ini sekaligus melengkapi lima produk simpanan yang ada, antara lain Tabungan iB Hasanah, Tabungan iB THI Hasanah, Tabungan iB Prima Hasanah.
Tak jauh berbeda dengan produk-produk sebelumnya, Tunas iB Hasanah juga dapat dinikmati dengan fitur canggih, seperti e-banking, serta pemberitahuan via SMS untuk transaksi dalam jumlah tertentu. "Sehingga orangtua dapat mengawasi mobilisasi dana buah hatinya," tutur Imam.
Ke depan, pihaknya merencanakan membundel kartu debit atau ATM Tunas iB Hasanah dengan beragam program menarik atau potongan harga untuk transaksi.. Strategi tersebut diyakini bakal mendongkrak penghimpunan dana pihak ketiga (DPK).
Hingga paruh pertama 2012, BNI Syariah membukukan DPK Rp 7,5 triliun. Sebanyak 40% atau sekitar Rp 3 triliun berasal dari produk tabungan. Total nasabah tabungan mencapai 500.000 rekening.
Pada periode yang sama, pembiayaan tercatat mencapai Rp 5,85 triliun. BNI Syariah menyalurkan ke pembiayaan mikro Rp 17,1 miliar, perumahan Rp 2,5 triliun, kartu kredit Rp 194 miliar, termasuk rahn senilai Rp 224,7 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
Biasakan berinvestasi sejak kecil
Rizqullah : Mengejar gelar doktor
Rupiah berharap hasil lelang SBSN
