Reporter: Dyah Megasari |
JAKARTA. PT BNI Tbk (BBNI) mentargetkan pertumbuhan kredit antara 17% hingga 18% di tahun 2011. Angka ini jauh lebih besar ketimbang pertumbuhan kredit tahun 2010 yang diperkirakan hanya 13%.
Gatot M Suwondo, Direktur Utama BNI mengatakan, pertumbuhan kredit tersebut bakal ditopang oleh dana perolehan dari right issue. "Kami lebih percaya diri dalam menyalurkan kredit karena punya modal yang cukup," ujarnya. Pertumbuhan kredit tahun ini diperkirakan hanya sebesar Rp 130 triliun, naik sedikit dari tahun 2009 yang mencapai Rp 120 triliun.
Laju pertumbuhan kredit BNI sekarang memang terhambat permodalan. Pasalnya, setiap penyaluran Rp 1 triliun kredit menggerus 0,1-0,2% modal BNI. Rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) BNI saat ini pada kisaran level 13%. Padahal tingkat ideal CAR perbankan saat ini sekitar 15% hingga 17%.
Sebelumnnya, BNI menggunting target pertumbuhan kredit tahun ini. Sejatinya, BNI berambisi mencatat pertumbuhan sebanyak 17%, namun karena rasio kecukupan modal (CAR) BNI tak memadai, bank plat merah ini akhirnya mematok pertumbuhan kredit hanya 13%.
Joseph Pangaribuan, Analis Samuel Sekuritas Indonesia, mempunyai gambaran right issue BNI berpotensi menambah saham beredar di publik dari yang semula 25% menjadi 40%. "Tahun depan, CAR BNI bisa sebesar 15,4% dengan pertumbuhan kredit mencapai 17%," ramal Joseph.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
