Reporter: Issa Almawadi | Editor: Fransiska Firlana
JAKARTA. Bank Nusantara Parahyangan (BNP) merevisi target pertumbuhan kredit tahun ini menjadi hanya 9,37% dari rencana bisnis bank (RBB) sebesar 12%. Hal ini dikarenakan angka estimasi pada Desember 2013 tercapai melampaui angka estimasi.
Dengan begitu, di sepanjang tahun ini, penyaluran kredit BNP hanya akan tumbuh sebesar Rp 662 miliar. "Sehingga direncanakan outstanding kredit pada akhir Desember 2014 menjadi sebesar Rp 7,73 triliun dari semula Rp 7,07 triliun," tutur Mario Yahya, Sekretaris Perusahaan BNP melalui surat elektronik kepada KONTAN, Jumat (20/6).
Hingga Maret lalu, kredit BNP tumbuh 11,5% dari posisi Maret 2013 Rp 6,26 triliun menjadi Rp 6,98 triliun. Mario menambahkan, target pertumbuhan kredit akan didorong penyaluran ke UMKM yang direncanakan akan mencapai komposisi 50% dari total portofolio kredit Bank BNP.
Selain itu, BNP juga mengandalkan pertumbuhan KTA yang ditargetkan naik sebesar 9,84% menjadi Rp 229 miliar, dan Kredit segmen Mikro tumbuh 9,83% menjadi Rp 598 miliar. "Sehingga dengan pertumbuhan tersebut komposisi KTA 2,96%, Konsumer 6,79% dan Mikro 7,74% dari total portofolio pinjaman bank BNP," imbuh Mario.
Bank yang 66,15% sahamnya dimiliki ACOM Co.,Ltd Jepang juga telah menyiapkan beberapa strategi guna merealisasikan target kredit. Mario menyontohkan, menjelang Hari Raya Lebaran, Bank BNP akan memanfaatkan kondisi tersebut untuk meningkatkan portofolio Kredit Modal Kerjanya melalui kredit-kredit komersil dan juga konsumtif.
Bank BNP yang juga telah melakukan pemasaran KTA mulai Mei 2014, sudah didorong kearah yang lebih agresif lagi, mengingat sebagian masyarakat memiliki kebutuhan mendesak dalam mempersiapkan diri memasuki Hari Raya. "Sedangkan dalam hal peningkatan kredit Konsumtif, Bank BNP untuk beberapa produk tertentu tidak menargetkan peningkatan sehubungan dengan pemberlakuan LTV bagi kredit konsumtif," ungkap Mario.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News